"Ya Allah bereskanlah agamaku yang mana agama itu menjadi pokok urusan bagiku. Bereskan urusan duniaku yang menjadi tempat hidupku. Dan bereskanlah pula urusan akhiratku yang mana akhirat itu tempat negri kembaliku. Jadikan hidupku itu hanya untuk menambah kebaikan. Dan jadikan pula kematian bagiku hanya tempat untuk istirahat dari berbuat jahat"

Selasa, 09 Desember 2014

Biarkan Terjaga Sampai Waktunya

Hey,
Tiba-tiba ada sapaan lembut tak terdengar suaranya pun tak terdengar geraknya.
Berbisik lirih ditelinga hingga ke relung hati.
Senyum terkembang mengekspresikan rasa
Entah, itu apa dan seperti apa
Hanya dalam seulas senyum mata berbinar

Hey, hey, kau kenapa ?
Tertunduk malu sembunyikan rona merah wajahmu
Percepat langkah tuk menjaga pandang
Dalam hati tersebut istighfar berulang
Begitu takutnya dirimu akan penjagaanNya

Kau wanita yang penuh kelembutan
Kau wanita mudah tergoda pujian
Hatimu penuh rasa tak terlukis oleh kata
Setiap pandang akan cepat sampai ke dada
Hingga fikirpun terkadang lupa
Dan khayal pun kian menghiasi

Indah rasa itu, tapi akan lebih indah jika Ia meridhoi
Bahagia itu menghampiri, namun karnaNya menjadi keberkahan
Semangat itu berkibar, melainkan Ia yang akan mengibarkan sampai di ujung lelahmu
Dan sabar itu nikmat, sepanjang rasa tersusun hikmah berbuah surga.
Maka jaga Ia selalu hingga penjagaanNya akan menyertaimu..
Maka cintailah Ia hingga cintaNya menjadi paling utama..

InshaaAlloh...

Senin, 25 Agustus 2014

BersamaMU Selalu dalam Segala Rasa



Bersama MU

Rabb, Indah saat ku lalui bersamaMu
Dimalam yang sunyi penuh ketenangan
Ku bersimpuh, mengharap keridhoanMu
Bulir air mata menetes
Hati merintih meminta pengampunanMu

Rabb, biarkan aku dekat denganMu
Tak ada yang lebih indah selain bersamaMu
Bintang indah yang bersinar
Bulan yang memancarkan cahaya penuh keagungan
Malam yang menenangkan penuh kesunyian
Dan kedamaian ini terasa saat bersamaMU

Hanya dengan MU….
 
April, 2013
 
 
Sebuah Rasa yang ku Titipkan Pada MU
 
Rabb,
Inikah jatuh cinta ?
Inginku dekat, inginku bersamanya karnaMu
Inginkan dia ajari aku
Inginkan dia bimbing aku selalu dijalanMu
Inginkan dia menjadi ladang pahalaku menuju Surgamu
 
Rabb,
Diakah jodohku ?
Atau hanya sebuah ujian kecil tuk hati ini ?
Aku yakin pilihanMu lah yang terbaik
Aku serahkan padaMu
Bantu aku untuk perbaiki diri ini
 
Jika memang dia baik untuk hidup dan agamaku,
Dekatkanlah aku dengannya karnaMu
Tapi jika tidak, damaikan hatiku dengan ketentuanMu
Aku titipkan rasa ini padaMu
Hingga tiba waktu terindah nanti
 
April, 2013
 
 
Penantian
 
Dijalan ini, aku menunggu
Menunggu sebuah kepastian
Akan hadirnya dirimu
Yang akan mengubah kegelisahan
#
Butuh waktu yang tak singkat
Butuh kesabaran yang tak terbatas
Butuh keteguhan yang kuat
Dan sebuah hati yang tulus
#
Dalam diam ku membisu
Mengartikan makna didalam dada
Keyakinan untuk tetap menunggu
Entah sampai kapan ku kan melihatnya
#
Rasa terbentuk dalam tak terwujud
Hanya sebuah keikhlasan sebagai tanda
Karna Dia penguat dalam setiap Sujud
Dan waktu terindah itu akan tiba pada saatnya
 
Juli, 2013


 

Purnama..

 
Mungkin aku merindukan purnama
Pesona sinar terangnya menelisik disetiap dedaunan
Membentuk bayang dalam gulita malam
Mengubah gelap menjadi semburat benderang
 
Kau, terlalu jauh untuk ku sapa
Dan aku, hanya mampu memandangmu dari kejauhan
Itupun hanya dalam malam yang terang
Seutuhnya ku bisa rasakan indahnya pancaranmu
Jika awan berbaik hati untuk memberimu keluasan
 
Aku iri pada bintang-bintang yang bersanding denganmu
Mengelilingi selalu menampakan keelokannya
Seolah dekat tanpa jarak bahkan sekat
Menjadikan hiasan menakjubkan untuk sepasang mata manusia
 
Andai ku lihat dari dekat, apakah kau tetap sepeti itu ?
Purnama dengan warna pantulan yang mempesona
Tapi, nyatanya tidak,
Kau tak bisa tanpa matahari
Meskipun tak kan pernah bertemu dalam semasa
Ia, matahari selalu berikan sinarnya penuh untuk dirimu
 
Dan luar biasanya bintang yang selalu setia bersamamu
Memijar berkerlipan membersamai menjadi indah
Menawannya kesempurnaan itu membuat mata terpana
Saling Melengkapi memberi cahaya kehidupan pada malam

Rabu, 20 Agustus 2014

Ijinkan Aku...

 
Ijinkan aku menjejak kaki di kedalaman sebuah hati
Menyelami relung paling pekat oleh gelap 
Hingga tiada seorang pun tahu kecuali diriku
Tatkala hanya diriku yang mengerti keindahan selain yang maha indah    
 
Syahdu ku rasakan bias cahaya rembulan yang menelusup
Disela-sela kilat air terbias dari ketinggian sana
Senyap, namun memberi sebentuk kerinduan dalam hidup
Udara telah mengalunkan nyanyian penyemarak keheningan jiwa
 
Wahai malam ku titipkan sebuah kisah padamu
Ku bisikan suara indah bersama desau angin
Sampai esok hari ku kan menunggu
Sang mentari terbit mematungkan raga dalam pandangan
 
Kan ku sambut datangnya meski hanya sekerjap mata
Hingga bayang terbentuk nyata di hadapan dunia
Kau tawarkan bahagia tak untuk sekedar keindahan
Berucap melalui isyarat sebuah hati yang telah terikat surga
 
 

Kamis, 07 Agustus 2014

Lebaran yang dinantikan


Hari yang dinanti umat islam setelah ramadhan, yaa hari kemenangannyang fitri "Lebaran". Persiapan menyambutnya pun sudah dari jauh-jauh hari. Persiapan antri tiket untuk yang mudik. Lalu yang tak asing lagi, kue nastar, kastengel, dan putri salju. Kue ini identik dengan mereka yang tinggal di kota. Kalau di desa saya, unik lagi. Para ibu membuat dodol ketan, padahal dodol ini bikinnya juga perlu perjuangan. Bayangkan saja, butuh waktu 5 jam hanya untuk mengaduk adonan sampai matang. Dan tak kalah seru juga menjelang akhir ramadhan, pembagian THR lalu berbondong-bondong ke mall. Hehee... Seru sih, bisa juga bernilai ibadah membelikan baju-baju untuk keluarga dan saudara tapi sayang jika ketinggalan tarawehnya karena capek belanja. Yang mana ibadah sunah di bulan ramadhan adalah taraweh bukan beli baju baru. Hadeuh... 

Sudah telat sebenernya jika post tentang lebaran, tapi biarlah memory akan selalu terkenang kapanpun. Seminggu telah berlalu, lebaran dan liburan pun usai. Tinggal menyisakan kenangan yang mungkin amat indah untuk dilewatkan. Bagaimana tidak, orang jawa kebanyakan adalah perantau. Budaya mudik menjadi moment tersediri saat lebaran. Bahkan harus bermacet-macet ria, perjalanan yang harusnya bisa ditempuh 12 jam bisa menjadi 28 jam perjalanan. Ya lebih dari 2 kali lipatnya, MasyaAlloh.. Ada hal menarik yang bisa diambil dari sini. Dalam perjalanan yang begitu melelahkan, budaya mudik bermacet-macetan terus saja berulang tiap tahunnnya. Tak mungkin seseorang mau melakukan perjalanan yang begitu melelahkan tanpa ada dorongan yang kuat. Kekuatan ikatan, silaturahmi, dan ukhuwah. Mengunjungi orangtua, saudara, tetangga, silaturahmi berbuah pahala serta bonus liburan jalan-jalan. 

Rasulullah saw pernah ditanya oleh seorang sahabat, “Wahai Rasulullah kabarkanlah kepadaku amal yang dapat memasukkan aku ke surga”. Rasulullah menjawab; “Engkau menyembah Allah, jangan menyekutukan-Nya dengan segala sesuatu, engkau dirikan shalat, tunaikan zakat dan engkau menyambung silaturahmi”. (HR. Bukhari) 

Hal yang tak bisa terukir dengan kata-kata adaLah saat semua keluarga berkumpul. Saling bercerita pengalaman dan juga bercanda ria. Pertemuan yang jarang bisa terjadi di keluarga perantau. Cerita lesuksesan akan selalu memberi kebanggan tersendiri dalam sebuah keluarga. Apalagi orangtua, mereka akan selalu menunggu cerita bahagia dari anak-anaknya. Yaa, salah satu tanggung jawab seorang perantau adalah membawa kesuksesan saat pulang ke tanah kelahiran serta menuaikan sukses untuk mereka yang di kampung halaman. 

Lebaran ini memberikan kita hikmah untuk terus menjaga silaturahmi.Tanpa kita harus melupakan makna yang sebenarnnya di bulan ramadhan maupun lebaran. Yang mana silaturahmi itu harus dilakukan setiap saat. Moment utamanya adalah saat ramadhan. Ibadah di bulan ramadhan, sudahkah kita merasakan kemenangan nan fitri... 

Minggu, 27 Juli 2014

Penghujung Waktu Ramadhan...



Menghitung hari, ternyata sudah hampir genap bulan ini. Sekian hari telah terlewati dalam suasana yang berbeda, dan di bulan yang istimewa. Sungguh aku ingin hari-hari berikutnya tetaplah sama, ramadhan sepanjang tahun. Setiap waktu Kau beri kami nikmat berlimpah, malam yang amat indah malam lailatul qadar. Kau lipatkan setiap pahala kebaikan, hingga kami saling berlomba-lomba tuk meraihnya. Disiang dan malam kami perbaiki diri tuk peroleh ampunanMu. Tiada seindah suasana di bulan ramadhan, dalam kekhusyukan suasana kehidupan menjadi tenang dan nyaman. Jauh dari hiruk pikuk keduniawian semata. 

Ramadhan... Ramadhan.. Ku menantimu..

Ramadhan... Ramadhan... Di hatiku selalu.... 

Selalu dan selalu mengharap pada perubahan yang lebih baik. Menghijrahkan hati bukan hanya lahiriah yang tersiratkan. Jika kebanyakan mereka menilai dari balutan lahiriah, biarlah hanya Allah yang kan menilai dalamnya hati ini. Karena Ia yang punyai segala tentang diri dan juga kepadaNyalah kita kan kembali. 

Dilaju perbatasan kota, dalam kerinduan yang membuncah. Kini ku bersiap menyambut kemenangan, bersama mereka yang tercinta. Wahai tanah kelahiran yang ku rindu. Terukir sejarah indah, terkenang masa indah dimasa lalu. Kini ku datang tuk merayakan indahnya kemenangan nan fitri. Disini, dikota ini, di Yogyakarta kisah ku bermula. Hingga saat ini dipenghujung ramadhan ku menyapamu...

Ramadhan.. Dipenghujung waktu 
Rindu selalu hati bertemu denganmu 
Sekian waktu dalam penantian panjang 
Ku ingin hari-hariku terukir dalam suasanamu 
Bulan istimewa penuh keberkahan 
Terlukisan kesan indah disetiap waktumu..

Minggu, 29 Juni 2014

Marhaban ya Ramadhan.... ^_^



Marhaban ya Ramadhan...
Ramadhan telah tiba...
Alhamdulillah ramadhan datang menyapa....
Sorak sorai hati perindu surga..
Dalam penantian panjangnya
Ingin setiap hari merasakan syahdunya ramadhan....

 Walhamdulillah, ramadhan udah didepan mata. Malam ini amat nikmat menjalani taraweh pertama. Masjid yang biasanya sunyi kini penuh dengan barisan pencari surga. SubhanaAllah... Teguhkanlah hatiku atas agamaMu, agar tak pernah luntur iman dalam hati. Hati yang selalu merindukan surga dan ridhoMu. 

Indahnya bulan ini, hanya ada dalam sebulan hamparan pahala menyebar disetiap saat. Berilah aku petunjuk ya Rabb, agar ku bisa memetik pahala disetiap langkah. Setiap detik kaki, tangan, mata, telinga, dan bibir ini bergerak. Hati ini meminta tak untuk hanýa sebulan, tapi setiap saat. Untuk memenuhi goresan dalam tinta buku catatan amal Mu dengan keridhoan. Berharap catatan indah itu akan membawaku ke surgaMu. 

Ramadhan, kebersamaan, keceriaan dan keagungan. Sungguh istimewa, selalu menjadi moment yang tak terlupakan. Muhasabah diri menuju perbaikan. Persiapan target untuk yang lebih baik. Membersamai dalam visi dan misi hidup ini. Amat indah, terlalu banyak yang terimpikan, hingga diri ini tak mampu menggoreskannya dengan pena. Hanya azzam di hati yang menguatkan dan menyakinkan, langkah demi langkah dalam kepastian seiringan. 

Keceriaan dalam balutan penuh khidmat, berlomba-lomba di barisan terdepan. Melangkah penuh semangat, panasnya api neraka selalu menjadi pengingat diri. Sejuknya surga membayang di mata. Laku kebaikan memenuhi agenda diary hidup. Mengunci pintu untuk lidah yang tak bertulang, menjaga hati untuk ketawadhu'an, menajamkan mata untuk yang hak, menyaring kata untuk fikir yang sehat, dan memeluk tangan untuk kehangatan uluran keberkahan serta meluruskan langkah untuk berjalan dalam petunjukNya. 

Moment itu sangat melekat,,dihati dan juga di memory ini. Bahkan masih terbayang indah dipelupuk mata. Kebersamaan dalam keluarga, wajah berseri dengan seulas senyum yang menghiasi. Namun ada satu senyum hangat yang hilang dari pandangan mata ini. Ya, ia senyum seorang ibu tercinta. Mata teduhnya yang selalu menghipnotis jiwa haus kami akan kasih hangatnya. Tak setiap saat kami bertemu raga, tapi hati ini akan selalu mengikatkan melalui caranya. Sesuatu yang tak bisa dimengerti oleh akal. 

Dan ramadhan kita ditempat berbeda, berbuka dan sahur tak dalam satu meja. Tapi Allah selalu melihat kita, menautkan hati kita dalam peroleh ketaatan untukNya. Disetiap waktu pengijabahan doa, selalu terselipkan nama yang ia masih tersembunyi. Berharap kau pun juga diri ini akan selalu mengutamakan cintaNya. Ramadhan menjadi perbaikan diri untuk mempersiapkan sebuah pertemuan yang terindah. Hingga rindu yang terpendam membuahkan kemanisan dalam akhir penantian. 

Kini saat untuk memburu kemenangan nan fitri. Dalam kesyahduan dan keagunganNya. Cahaya malam yang memenuhi setiap ruang, setiap titik di bumi ini. Lantunan takbir membumbung merdu dilangitMu. Menggema disetiap hati insan manusia, yang tercurahkan dalam airmata haru dan bahagia. Di malam-malam pengampunanMu. Menyedikitkan keterlenaan dunia untuk bersujud di sepertiga waktu pertemuan dengan Mu. Dalam hamparan sajadah, semua teruraikan tanpa kata. 

Allah, jangan tutup hati ini 
Biarkan ia terbuka untuk selalu bertaubat 
Untuk menunduk dalam sujud 
Untuk menangis karna laku dosa 
Allah, berkahi umur ini 
Untuk menyadari setiap kesalahan 
Untuk memberi manfaat disetiap nafas 
Untuk mengakhirkanya dengan kebaikan 
Amal sebagai penutup, Hingga kembali dalam khusnul khotimah

Rabu, 25 Juni 2014

Sekilas Riak dalam Gelombang

Dalam ikatan ini, tanpa kata kita berikrar 
Tanpa ucap hati saling mengerti dan merasakan 
Tanpa pertemuan jiwa tetap kan selalu membersamai 
Bukan kah begitu ? 

Namun setiap langkah yang ditempuh tak akan selalu terasa menyenangkan. Bulir padi pun akan menguning dikala masa panen. Saat kemarau digantikan dengan tanaman palawija beranekaragam. Petani harus bersabar merangkai proses hingga panen tiba. Begitupun dimasa paceklik semua serba dihemat. Waktu terasa panjang, tetapi tak tergurat sedih bahkan memprotes keadaan. Bukan hanya seorang yang menanggung tapi kebersamaan mereka mengalahkan semua kesusahan yang dirasa. Gotong royong dalam memperdayakan satu sama lain hingga terbentuk lembaga kemasyarakan untuk petani. Saling memberi dan menerima tanpa kata hanya dalam isyarat bukti peduli walaupun dalam hal sekecil apapun. Yaa dalam sabar dan syukur mereka menerima. 

Tak pernah meminta akan setiap pemberian sebuah balasan. Tapi akan selalu menerima setiap perbaikan dalam kesalahan. Ingin dan mimpi seorang terwujud dengan indah bila bersama dalam kerelaan pencapaian. Tanpa ego masing-masing, tanpa pula paksaan dengan yang lain. Apakah saran dan kritik itu sulit diterima hanya karna kedudukan ataupun jabatan yang tak setara? Selalu kah mereka merasa lebih berpengalaman daripada kami yang masih ingusan.Adakah ini penghalang dalam ketulusan untuk bersama ? 

Tulus, dalam ikatan bagaikan keluarga meskipun entah masing-masing dari mana asal usulnya. Tak mudah menjaganya, hal yang tak terlihat namun sangat mendekatkan. Jika ada yang bilang hanya karna sebuah nama untuk tahta, adakah pengajuan pengunduran diri ? Tak pantas sebab saudara menjadi terluka. Sejatinya waktu itu yang mengatakan pada kita, yang dekat dan yang jauh, yang benar dan salah. Dan juga yang mengerti dan memahami dalam ikatan tak ada kata benar dan salah, jauh ataupun dekat tapi bersama selalu saling mengingatkan dan menasehati dengan kasih sayang. Bersama memperbaiki kesalahan menjadi benar, dan mendekatkan yang terasa jauh. 

Ketika gelombang datang karna perbedaan. Semua ingin dimengerti, tapi tak mau mengerti yang lain. Semua berpendapat tapi tak mau menerima saran dari yang lain. Sekalipun diri dalam perbedaan kedudukan, lihatlah tujuan yang ingin dicapai. Semua bukan untuk kita tapi mereka, lihatlah mereka. Seperti para petani, saat musim tanam padi mereka dengan suka rela memberikan benihnya kepada yang lain. Tanpa mereka memikirkan nanti jika hasil panen ternyata jauh berbeda. Karena sebuah keyakinan semua akan kembali pada diri masing-masing dalam kadar ketulusan masing-masing. 

Masalah datang untuk menguatkan
Masalah juga datang untuk menguji
Dalam perbedaan ini harusnya menjadi indah 
Setiap kata akan terangkai menjadi asa 
Bersama kita gapai dan wujudkan


Rabu, 18 Juni 2014

Harapan dan Mimpi yang Terlantun di Setiap Doa Mereka



Jauh melangkah, memberanikan diri demi sebuah cita-cita. Tak terpikir oleh ku akan rintangannya nanti, yang ku tahu aku kesini untuk cita-cita dan mencapai sukses bahagiakan orangtua. Keterbatasan ini tak mengurungkan niat dan mimpiku. Dalam sepertiga malam terus memanjatkan segala hajat, pinta itu sekian lama dalam kesungguhan terpanjatkan. Dan hampir lima tahun silam, mimpi yang tak mungkin, Alhamdulillah terjadi karna ridho dan kuasa Allah. Namun, hal terberat adalah seorang ibu yang harus melepaskan anak perempuannya jauh dari orangtua. Merantau dikota orang, sedikit sanak famili yang dekat. Tapi ini tekad, menyakinkan akan baik-baik saja disana. Mempercayakan sepenuhnya kepada Sang Pelindung dan pemberi Rahman...

Lima tahun sudah terlewati, mulai dari menyesuaikan pergaulan hingga ku harus menyelesaikan sendiri segala masalah yang ku hadapi disini. Di kota yang penuh dengan gemerlap dunia. Kota yang keras kata orang-orang, ya keras kehidupan jika tak berani melangkah. Saling sikut sana sini demi kepentingan diri, seolah aturan hanya sebagai hiasan kata-kata yang tak sengaja tertempel. Hanya utk dilihat, tak lebih dari mereka yang hanya memuji keindahan tanpa melakukan sesuatu untuk membuatnya menjadi indah.

Menjadi dewasa dalam sebuah keadaan yang memaksa. Dan membuahkan pemikiran yang mandiri dan berdikari. Tempaan masalah, datang dari luar maupun dalam menjadikan sengatan luar biasa. Menguatkan hati dan menghilangkan cemooh menjadi tantangan, mememaknai sindiran sebagai evaluasi, dan yang membuat sakitnya hati menjadi bahagia untuk kemudian hari. Dalam kesabaran, doa orangtua selalu terlantunkan, dan pada akhir pengharapan adalah menunaikan tanggung jawab mereka dalam mendidik anak yang membuahkan surgaNya.

Nasehat-Nasehat Kecil Orang Tua
Pada Anaknya Berangkat Dewasa

 Jika adalah yang harus kau lakukan
Ialah menyampaikan kebenaran
Jika adalah yang tidak bisa dijual-belikan
Ialah yang bernama keyakinan
Jika adalah yang harus kau tumbangkan
Ialah segala pohon-pohon kezaliman
Jika adalah orang yang harus kau agungkan
Ialah hanya Rasul Tuhan
Jika adalah kesempatan memilih mati
Ialah syahid di jalan Ilahi.

( Taufiq Ismail )

Sabtu, 14 Juni 2014

Kau yang tertulis dilauhful Mahfuzh


Kau yang masih menjadi rahasia Illahi, kau yang ku doakan dan kuharap didalam diamku, kau yang akan menjadi masa depanku, dan kau yang nanti akan mengantarkanku ke surgaNya..



http://soundcloud.com/assyifa-hayfa/untukmu-calon-imamku-by-meyda

Sabtu, 17 Mei 2014

Cinta...




Sebuah kata singkat namun amat memikat. Setiap insan pasti terpesona akan indahnya cinta. Cinta membawa bahagia namun juga derita *syair dalam sebuah lagu. Hehee... Tapi memang cinta akan membawa bahagia, bisa juga derita. Efek dari cinta yang luar biasa hingga kerelung terdalam sebuah hati. Cinta selalu melibatkan hati, karna hati yang merasa. Karena naluri sebuah hati untuk mencintai dan dicintai.

 Kala cinta masih menguncup, naluri hati ingin mencari. Menggerakan langkah kaki tuk melihat mekarnya cinta sejati. Menanti dalam buaian semu yang banyak ingin tanpa melihat diri. Ataukah dalam buaian yg penuh mahabbah . Mendekat pada Sang pemilik cinta hakiki. Dunia ini melenakan, jalan seperti apa yg kan ditempuh.

 Cinta inginnya ia yg terbaik, saking terbaiknya hingga lupa siapa diri sendiri. Segala jalan ditempuh, likunya sebagai perjuangan tapi apakah iya itu jalan dan perjuangan atas ridho Allah SWT. Cinta, cinta seperti apa yg ingin dicari. Cinta yamg bagaimana yg sebenernya dirasakan hati ini ? Inilah visi dan misiku untuk cinta. Visi ini kutempuh tuk peroleh ridhoNya. Dan misi ini ku gapai tuk peroleh cinta hakikiNya dalam kekekalan.

 Rihdo dan kekekalan, sangat simple dan tak berlebih yg kucari untuk cinta. Namun langkah ini terasa amat berat manakala hati sedang rapuh. Ya imanku, imanku bagaikan pasang surut air laut. Kala hati menyadari misi kemana kan digapai, jalan ini terasa ringan. Seringan terpaan angin pada kapas hingga terbang diketinggian. Begitulah dengan hati ini. Setiap saat butuh terpaan angin untuk bergerak. Bergerak maju penuh semangat selalu dalam barisan terdepan.

 Cinta, ku maunya karnaMu. Seluruh ruang dalam hati ku biarkan terpenuhi oleh cintaMu. Hanya dan untuk Mu, tiada yang lain selain karnaMu. Teratur rapi dalam setiap ruang hati, tertata penuh keindahaan di setiap cinta yang kurasa. Namun terkadang ada sebersit rasa yang tak ku mengerti. Sebuah naluri hati tentang peranan diri. Kan ku biarkan ia dalam diamku, ya cukup dalam diam saja. Melangkah dalam mahabbah menuju misi . Cukup hati yg tau, cukup sang pemilik hati yang mengerti hingga saatnya ku kan memahami.

 Luahan cinta terdekat, cinta kasih tanpa batas. Cinta yang tak bisa berbalas, tulus penuh akan amanahNya. Inilah bahagia tak terganti, setiap tawa dalam canda. Jalinan ukhuwah karna illahi, indah dalam perbedaan dan menyatu dalam satu tujuan keabadian. Mengharap ukhuwah membawa ke surgaNya. Persahabatan terjalin tulus, bersama berjalan dibarisan. Saling menguatkan dalam langkah, bersama kita untuk mereka.

 Melibatkan semuanya untuk cinta. KarnaNya ia hadir dalam langkah, tergoreskan dalam kisah. Penuhi ruang dalam mahabbah, mendekatkan diri pada sang pemilik Cinta. Melalui cinta menciptakan generasi rabbani penuh jiwa juang untuk cintaNya. Membentuk masyarakat dalam pegabdian cinta karnaNya. Meluruskan segala niat tuk peroleh CintaNya. Hanya untuk dan karna cintaNya totalitaskan diri menjadi hambaNya hingga kembali dalam dekapan CintaNya.

#bemuslimahistimewa...

Rabu, 07 Mei 2014

Ukhuwah.....




Ketika ikatan ini terjalin
Indah diantara perbedaan
Mempesona diantara kebersamaan
Dan hangat diantara kasih sayang

Kita adalah satu
Kita saling melengkapi
Kita saling berbagi
Dan kita akan terus menyemangati

Ingatkan diantara yang terlupa
Tegur diantara yang lalai
Sapa disaat tak membersamai
Dan kuatkan ikatan ini karna Illahi

Ukhti, karenas Allah ukhuwah ini ada
Kita kencangkan ikatan dalam hati
Ukhti, kita adalah saudara
Setiap nama ada diruang hati
Semogs akan abadi sampai nanti
Aamiin.....

Thank for an-nahl ^_^



Jalinan Ukhuwah Bermula...




Disuatu malam yang sunyi, hati-hati manusia yang hening dalam kesibukan masing-masing. Terjadi percakapan antara insan yang mencoba memecah keheningan malam. Menyeruakkan heningnya hati mencari setitik cahaya jalinan ukhwah karna illahi.


 A : Akhir-akhir ini banyak sekali yang menikah, melahirkan dan juga meninggal.
 B : Ya begitulah siklus kehidupan, berganti dari generasi ke generasi    hingga akhir masa kan tiba.
 A : Manusia tak diciptakan kecuali untuk beribadah..
 B : " yup.."
 A : Eh, iya. Kamu melihat hidupku bagaimana sih ? Kadang aku sering tidak bersyukur dan merasa tak beruntung.
 B : Hidupmu baik-baik saja sepertinya, justru dirimu sangat beruntung. Tengoklah dalam keluargamu, lingkungan sekitarmu dan teman-temanmu. Dan bersyukurlah atas nikmat yang tlah kau terima.
 A : Iya, Alhamdulillah. Semua diberikan tak kekurangan. Alhamdulillah..
 B : Lalu, apa yang membuatmu merasa tak beruntung ?
A : Entahlah...
B : Sabarlah menerima setiap kejadian. Dan jika kau tau, diluar sana banyak yang tak seberuntung dirimu.
A : Iya sabar, penting itu.
B : Iyah
A : iyah...
B : Menurutmu seperti apa sahabat itu ?
A : Entahlah, sahabat harus lebih banyak memberi daripada diberi.
B : Pemberian seperti apa ?
A : Banyaak, semuaa..
B : Lalu dimana bisa kudapatkan sahabat itu ?
A : Ga tau, sahabat ooo sahabat. Kau mau jadi sahabatku ? Aku butuh itu.
B : Selama aku kenal dirimu, selama itu pula aku berusaha jadi sahabat yang terbaik. A : �쏀�쏀�쏀 *ekspresi nangis...
Jika dirimu tak masalah bersahabat dengan ku, dengan senang hati aku berusaha menjadi sahabat terbaikmu. Karena aku sadar, aku juga butuh sahabat. Sahabat yang tak akan melupakan kita bagaimanapun kita saat ini dan saat nanti. Dan akan seperti apa kita saat ini dan saat nanti.
A : Kau tentu banyak sahabatnya. Aku terlalu cuek untuk jadi sahabat.
B : Entah banyak atau tidak, yang ku tahu aku hanya ingin bersahabat dengan siapapun. Tak usah kau khawatir, kita diciptakan berbeda begitu juga dengan sifat dan karakter. Hanya butuh pengertian dan butuh saling memahami. Dan hanya ketulusan yang ku punya untuk jadi sahabatmu. Aku akan sangat senang jika kau percaya padaku.
A : SubhanaAllah,... Maafkan jika banyak sekali ketidakpekaanku atas masalah-masalah yang selama ini kau hadapi. Karena aku terlalu cuek, mungkin sering kali abai tak peduli. Aku bulan tipe perempuan lembut, tapi sebenernya hatiku mudah sekali tersentuh, sensitif dan menangis.
B : Kau tak salah, dan tak perlu minta maaf. Karena masalah seninya
kehidupan. Setiap orang punya masalah. Berat atau ringan tergantung masing-masing. Kau buat ku tersenyum itu sudah meringankan, kau membuat diriku senang. Kau bahagia aku pasti bahagia, tapi jika kau sedih, bahu ini akan selalu ada untuk seorang sahabat. Dan bukankah perbedaan itu indah, seperti pelangi warna warni indah dipandang. Bahkan kehadirannya selalu ditunggu -tunggu dan membuat senyum untuk semua orang. Aku tak memandang sifat ataupun karaktermu, asalkan kau bisa percaya sudah cukup untukku. Dan tentu saja jika kau bisa menerima diriku.
A : Iya aku menerima itu apa adanya tak dibuat-buat, sederhana saja. Karena aku pun begini biasa saja tak istimewa.
B : Biarkan sederhana itu terus mengalir dan yang biasa itu menjadi istimewa. Karena ksu istimewa buatku, yah karena kau adalah sahabatku.
A : Aku pernah menangis tersedu sampe terisak meratapi diri yang merasa kurang beruntung. Lalu tak lama Allah beriky teguran. Saat sedang kirim barang paket di JN* , kasirnya nangis-nangis karna dia, katanya pusat salah timbang dan uang kurang, dan harus ganti rugi. Terpaksa gajinya harus dipotong, padahal pas-pasan. Terus gak lama ada customer komplain barang yang diterima berupa gitar listrik patah. Harga gitar 7 juta, mana yang komplain tattoan banyak makin ngerilah kasir sama aku. Dia gak mau tahu pokoknya dia merasa kirim barsng dari situ jadi musti diganti. Ya, dari situ aku merasa Allah selalu menjagaku. Penjagaannya padaku terlalu kuat maka sering kali jika aku lalai langsung ditegur.
B : Allah amat sayang, Alhamdulillah...
A : Iya, cuma kadang syukurku terlalu rapuh dan sering menagih nikmat lebih.
B : Disetiap kejadian pasti ada hikmahnya yang bisa diambil jika kita selalu berprasangka baik pada-Nya.
A : Terimakasih sudah mau bilang seperti itu jadi sahabatku. Karna aku tak pernah berucap seperti itu sebelumnya kepada siapapun. Aku sulit berkata sayang, berucap cinta, padahal dalam hati penuh sayang dan cinta untuk orang- orang yang mau peduli padaku. Bahkan aku jarang berkata rindu walau hati penuh mengadu rindu. Mengaku untuk hal-hal seperti itu terasa tabu dan kaku dilidah, namun mudah sekali kurangkum di tulisan, dibuat indah sampai haru.
B : Iya manusia tak luput dari kelalaian. Begitu juga diriku, semangat dan iman ini masih labil dan butuh penguat. Sama-sama cobalah untuk membuat tersenyum orang-orang yang kau sayangi dan peduli padamu dengan menyenangkan hatinya. Karna kata-kata sayang, cinta dan rindu yang tulus akan memberikan semangat energi yang positif. Menjadikan dunia ini indah dengan persahabatan.
A : Kau tau ada yang menggenang disini, di mata yang padahal tak kupinta dia menetes. Alhamdulilah sedikit perlahan resahku tersalurkan dengan ini, sesakku pun sedikit hilang karna dengan ini. Sharing sederhana namun memberi makna. Terimakasih untuk semuanya, moga Allah selalu menjagamu, menjaga imanmu, dan hatimu selalu tertuju padaNya.
B : Aamiiin.... Semoga Allah menjaga ukhuwah ini... Anahubikafillah ukhti... �쏀

Selasa, 06 Mei 2014

Dalam Penantian Panjang di Batas Waktu.....



"Jalan ini masih panjang, ada ataupun tidaknya kita dakwah ini akan terus berjalan. Bisa jadi hari ini terakhir kalinya beraktivitas, maka lakukanlah yg terbaik. Fastabiqul khairat dalam menanti batas waktu karena sesungguhnya yang kita nanti adalah kematian"

Sebait kata yang amat bikin jleb dihati. Seharian ini saya mendapat kajian dan tausyah tentang kematian. ya, didunia ini harus banyak2 mengingat kematian. Amat dekatnya kematian itu, tp amat jauh kita rasakan. Hingga kita lupa bahwasanya nanti kita kan kembali ke haribaanNya.

Ada banyak pilihan jalan untuk kembali pada sang Maha hidup dan mematikan. Takut terbesar dalam diri seseorang adalah menghadapi sakaratul maut yang amat sakit. Suatu saat, hari, jam dan detik yang tak pernah kita ketahui. Dan akan seperti apa kematian kita nantinya.  apakah khusnul khotimah ataukah su'ul khotimah ? Hanya Allah yang tahu serta waktu, Ia akan menjawab segalanya tentang kita. 

Aku selalu menangis, bahkan ketika menulis ini saya meneteskan air mata. Mengingat betapa sakitnya sakaratul maut yg dialami oleh Nabi Muhammad saw. Ia adalah makhluk terkasih, indah perangai bahkan surga jaminannya. Tapi sakitnya sakaratul maut itu masih dirasakan teramat sakit, lalu bagaimana dg kita? Yang semuanya msih sangat jauh dari kata sempurna. 
“Allôhumma hawwin ‘alainâ fî sakarôtil
maut’ Ya Allah ringankan sakaratul maut untuk
kami”.

Seandainya kita bisa menyadari begitu singkatnya waktu. seandainya kita tahu kapan waktu malaikat jibril datang menjemput. Mungkin tak kan sempat kita tertawa, bisa jadi kita selalu  penuh dg perhitungan dalam setiap aktivitas. Tapi itu semua tak pernah bisa kita ketahui. Dan inilah roda kehidupan, segala ujian ada bagi kita. Diantara banyaknya pilihan dunia, kemana kaki ini akan kita ayunkan, semua tergantung pada tujuan masing-masing.

Pada dasarnya masing-masing orang adalah khalifah. Seorang da'I baik utk dirinya sndiri maupun orang lain. dan pstinya dimulai dr diri sendiri lalu ke orang lain. Bukankah perintah Allah utk menyampaikan ilmu meskipun hy satu ayat. Maka sampaikanlah kebaikan, suatu kebaikan juga tak boleh ditunda. Jangan pula hidup hy untuk diri sendiri, karena disini kita tak sendirian.

"Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Dimana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa ata segala sesuatu." (QS. Al Baqarah: 148)

Rabu, 23 April 2014

Hanya Mengharap akan Cinta-MU

Ini sebuah pelajaran dalam sepenggal hidup
Bukan beban melainkan hal yg kau sanggupi

Sebuah amanah yg akan mengantarkan pd pribadi
Tuntaskan hasil menuju perbaikan diri

Andai tetesan air mata membasahi pipi
Biarkanlah, hanya karena keletihan dunia sementara
Simpan keluhmu sebagai pelecut semangat
Karena JalanNya kan selalu terbentang indah

Betapa janji Allah dlm kalamNya amat kau yakini
Melalui sekeras-keras usaha yg selalu kau daki
Berhati-hati melangkah penuh visi dan misi diri
Mengobarkan panji-panji dalam kebenaran hakiki

Bersama dalam jalinan ukhuwah penuh makna
Bersatu menghujam segala kebathilan
Dalam rengkuhan mengharap cintaNya
Mengemban amanah untuk ummat demi tegaknya syariat suci


 

Selasa, 15 April 2014

Until Everything Becomes Memory....




Memaknai setiap langkah
Mengerti tiap tanya dunia
Memahami waktu yg trus berlalu
Berusaha meraih tujuan hakiki

Kadang langkah ini tak pasti
Tiada keyakinan di hati
Hanya mengikuti aliran hulu
Hingga menemukan hilirnya

Mencari hakikat keberadaan diri
Melaju dalam segenap asa
Kencangnya angin yg trus menghempas
Sebagai tonggak akan kekuatan

Hingga menemukan satu arah
Satu tujuan untuk yang kekal
Bersiap untuk kepastian akhir
Berlaku dalam kesahajaan dunia

Bagai mendaki gunung yg tinggi
Terbayang rasa bahagia saat dipuncak
Menghampar pemandangan menakjubkan
Dan liku perjalan itu telah mjd sebuah kenangan

Saat nanti adalah persiapan langkah
Saat sekarang adalah langkah nyata
Saat lalu adalah evaluasi langkah kedepan
Hingga semua akan mejadi memori
Dan saat terbaik adl saat bisa tersenyum menghadap keridhoanNya.

Senin, 14 April 2014

Luruskan Niat dan Tujuan Utama ^_^

Aku punya segala bentuk kesuksesan yang diimpikan anak muda
Namun jauh di lubuk hati aku merasa hampa dan kesepian
Kukira pendamping yang kubutuhkan, ternyata Tuhanlah yang hilang dalam hidupku
 

Sepenggal kata dari biografi "a thousand miles of faith", merasuk dalam dada. Mengamati setiap baris kalimatnya. Menelaah dan mensinkronisasikan dg keadaan diri saat ini. Mencermati lingkungan sepergaulan. Dan memang jika terlalu jauh amat ngilu hati ini dengan kondisi anak muda sekarang.

Kata pergaulan bebas telah membekas di fikiran. Dan Sebebas apakah yg menjerat kita dalam pergaulan. Amati dan cermati teman, sahabat yang selama ini kita kenal. Hubungan yang telah terjalin itu menuju kearah yang mana? Positif/negatif, baik/buruk, manfaat/sia-sia ? Silahkan untuk direnungkan masing-masing. dan apapun hasilnya mereka yg selama ini berteman bersahabat dengan kita tetap akan terjalin hubungan bukan berarti yang tidak baik lalu ditinggal. Yang membedakan adalah langkah kita sendiri selanjutnya. Mengubah negatif, buruk dan sia-sia menjadi sesuatu yang positif, baik lalu bermanfaat :)

Anak muda indentik dengan semangat yang membara, majinasi yang tinggi, dan obsesi. Segala mimpi dan cita dirumuskan dalam target-target pencapaian. Hingga Terangkum menjadi visi dan misi masa depan nanti. Memilah dan memilih langkah yang terdepan dilakukan untuk mencapai target jangka pendek hingga target jangka panjang. Dimulai dari masa kuliah dan entah akan berakhirnya kapan :D. Lalu akan bangga dengan senyum tersungging menawan setiap target mencapai kata sukses. Karena ini berarti sukses juga untuk dirinya. Sukses diwisuda, sukses dalam karier dan lain-lain.

Meriahnya lampu yang gemerlap malam hari, kerlap kerlip indah menyala lebih sering menyilaukan para pemuda. Tergiur akan sebuah kesenangan dalam pencapaian sukses. Lupa akan amanah diri yang mengabadikan dengan memburu cahaya malam dunia. Kenapa cahaya malam? Karena pemuda mudah tertipu dg keistimewaan sesaat yang mana sumber sejati cahaya adalah matahari terpancar disiang hari. Merekapun tak sadar jika waktu trus berjalan akan segera berlalu. Wahai pemuda, bangkitlah!! Cari cahaya abadi yg sebenarnya, maka suksesmu takkan sia-sia. (Peringatan juga untuk diri sendiri) :)

Dan mayoritas dari sekian byk pemuda akan memandang sebelah ketika melihat laki2 berjenggot dan wanita berjilbab. Pakaian yg kudet 'kurang update', dan mreka bilangnya gak gahul, anak musholahan lhoh. #ciieee.. Hadeeeuuhh, ap itu gahul ? Yang nulis jg gak ngerti makanan apa itu :D. Tapi jika saya boleh bertanya apakah pemuda yg begitu bangga dibilang anak gahul itu sudah merasa tenang, tentram hatinya ? Lalu kenapa ada kata galau? Hehe hari gini kok masih galau. Lebih baik jadi jomblo mulia ;)

Ngomong-ngomong jomblo para pemuda nih paling sensitif. Ditanya Malem minggu kemana? |Dirumah ajah, #jomblo.
Kekondangna sama siapa ? |sama mamake #jomblo. Hhee..
Pemuda malu nahan gengsi. Kalau gak ada pasangan dibilang gak laku. Malem minggu dirumah dibilang jomblo kasian. Siapa bilang gak laku, ibarat barang yang istimewa itu harga paling mahal yang ambil pasti gak sembarangan orang dan ditempatkan ditempat terbaik. Biar ada dirumah syukur-syukur mau dimushola lebih bagus itu. :)

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”Katakanlah kepada perempuan yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya.” (An Nuur: 30-31).

Dan yakinlah akan janji Allah wahai sahabat-sahabatku :

“Wanita-wanita yang keji diperuntukkan bagi laki-laki yang keji. Laki-laki yang keji diperuntukkan bagi wanita yang keji. Dan wanita-wanita yang baik diperuntukkan bagi laki-laki yang baik. Laki-laki yang baik diperuntukkan bagi wanita yang baik” (QS An-Nuur: 26)
Jadi sudah saatnya kita perbaiki diri, perbaiki niat kita seutuhnya. Jika cinta telah menguasai hati, biarkan cinta kepada Allah yang pertama menguasainya. Cinta seutuhnya, cinta sejati yang selalu kita cari. Seiring langkah mewujudkan visi dan misi biarlah Allah selalu menyertai jalan kita. Biarkan Allah menentukan yang terbaik untuk mimpi dan cita-cita kita. Karena sejatinya yang kita tunggu adalah keabadian, kekekalan.

Menggunakan waktu muda dengan produktif sampai menjadi tua yang bijaksana. Memperlakukan diri dalam intelektualitas yang berkualitas. Memperdayakan kemampuan untuk pengabdian agama, bangsa dan negara. Evaluasi diri serta kumpulkan sebanyak-banyak hikmah disetiap kejadian sebagai perbaikan kemajuan. Semaksimal tawakal, ikhtiar, dan doa dalam langkah yang kita tempuh. Semoga Allah selalu memberi petunjuk dan tempat terbaik di akhir hayat nanti.

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”. (QS. Al Maa-idah. 2).

“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (QS. Muhammad: 7).

Kamis, 10 April 2014

saat dia tak memilihku

Jam sudah penunjukkan pukul 12 siang, matahari bersinar sangat terik siang itu. Hujan telah lama tak membasahi bumi tempat kelahiran  Tuanku Imam Bonjol seorang pahlawan kebangaan penduduk Sumatera Barat itu, sehingga debu beterbangan kian kemari, sesekali melesat masuk kerongga mata yang tak pelak akan membuat si empunya mata akan merasa perih.
Indah mempercepat langkahnya, yang ada difikirannya sa’at ini adalah segera sampai di kantor tempat dia bekerja, kebetulan hari ini dia masuk agak telat karena malam tadi pukul 21.00 WIB neneknya meninggal, jadi dia harus masuk kerja setelah acara pemakaman selesai.
“Aduh.. panas nya…” Indah membatin , seraya mengayunkan secarik kertas ke wajahnya sehingga membuat jilbab hitam yang ia kenakan menari kian kemari. Langkahnya terhenti tatkala sebuah angkutan umum berhenti disampingnya, diapun lalu menaiki angkutan umum berwarna hijau tua itu. Rasa lelah dan gerah sedikit berkurang karena angkot melaju dengan cepat sehingga angin menyeruak masuk dan ikut nongkrong di dalam angkot . Didalam angkot itu tak hanya dia sendiri ,ada beberapa anak sekolahan dan ibuk-ibuk yang sepertinya juga habis dari kantor dan sekolahnya masing-masing. Semua larut dalam fikiran masing-masing. Kali aja mereka  mikirin menu buka puasa untuk kelurga di rumah,bisik Indah dalam hatinya,  kebetulan hari ini adalah hari ke empat puasa Ramadhan.

“Stop di depan ya Pak….” seru Indah, diapun turun dengan tak lupa membayar sewa dan ucapan terima kasih kepada pak Sopir karena dia telah sampai di depan kantornya dengan selamat, dan tentunya atas izin Allah jua.
Setelah selesai membereskan ruang kerjanya,Indah kembali berkutat dengan perkejaan nya, komputerpun dinyalakan. Diawali dengan menyelesaikan semua laporan keuangan  karena akan segera di kirim ke pimpinan yang sekarang sedang berada di luar kota.
Setelah semua selesai, untuk mengisi waktu luangnya, Indah membuka Yahoo massanger, niat hatinya untuk menyapa sang kakak yang sedang sibuk bekerja di kantornya, di pulau seberang. Meskipun tak pernah bertatap muka, tapi bagi Indah itu lebih dari cukup, karena baginya untuk menjadi saudara itu tak selalu harus dengan orang yang berada disekitar atau harus selalu dengan  orang yang dekat dengn kita atau sedarah, Karena  menurutnya umat muslim itu bersaudara.
“ Assalamu’alaikum wr wb kak…udah sholat dzuhur blum, selamat beraktifitas” sapa
indah singkat, karena dia tau, jam segini pasti kakanya udah sholat. Karena waktu daerah mereka berbeda 1 jam.
“ Wa’alaikumsalam wr wb.. alhamdulillah sudah Dik, kok baru nongol jam segini..?” tanya sang kakak.
“ ia kak..habis dari makam.. nenek meningga tadi malaml” jawab Indah singkat”.
“ Innalillahi wa Inna Ilaihi Roji’un.” balas sang kakak dari seberang sana.

Sa’at mereka tengah asik bercerita, tiba-tiba masuk sebuah email  dari salah seorang teman Indah, isi emailnya tentang undangan pernikahan temannya itu. Disana terpampang jelas sebuah gambar undangan pernikahan lengkap dengan foto prawedding sang teman, Indah sedikit terkesima melihat foto sang mempelai laki-laki. Indah kaget bercampur haru. Ternyata si lelaki adalah seseorang yang selama ini Indah sukai, meski itu dalam diam.

Meskipun mereka pernah dekat, tapi itu hanya sebatas teman biasa, dan Indahpun tak pernah punya nyali untuk mengutarakan isi hatinya,kecuali pada diary yang senantiasa setia mendengar setiap curhatan Indah. Paling-paling indah hanya menuangkan dalam sebuah puisi.
  •  
      Di penghujung senja..
  •  
      Duduk termenung seorang diri…
  •  
      Galau tak menentu..
  •  
      Resah tak karuan.. 
  •  
        Sedih..tapi tak tau sebabnya apa
  •  
      Ku hanya tau…rasa itu mulai menggerogotiku lagi....
  •  
      Dia mulai menghantui hatiku lagi..
  •  
      Rasa takut kehilangan…
  •  
      Rasa cemburu yang membuat dada sesak..
  •  
      Rasa rindu pada sosok yang masih belum halal bagiku 
  •  
      Kemana harus kumengadu…?
  •  
      Ke langit biru…? Dia malah menertawakanku..seraya berkata “ salahmu wahai temanku…karna kau tak sabar menyinsing waktu”..
  •  
                 
  •  
      Akupun tertunduk….dan berkata..” kau benar”.. 
  •  
      Akupun mengeluh pada angin yang menderu....
  •  
      Dan dia berucap “bukankah kau tau teman…bermain hati akan mengotori hatimu sendiri…?” 
  •  
      Benar pula apa yang kau kata wahai angin…tapi…
  •  
      Belum selesai aku membalas kata’nya…
  •  
      Matahari yang siap masuk ke peraduannya menyela
  •  
      “ Temanku sayang….lupa kah kau bahwa Allah akan Menguji kamu pada hal yang cenderung sangat kamu cintai dan sayangi…Allah akan menilai Imanmu disana…dan kau juga perlu ingat bahwa nafsu dan syetan juga selalu mengintai ….” 
  •  
      Aku Terperangah mendengar kata’ nya….lidahku kelu..ingin ku ucapkan beribu kata  untuk memenangkn hati dan perasaanku…tapi sia’..aku tak mampu. 
  •  
      Ya Allah…Aku harus gimna…agar hatiku kembali tentram…agar hilang sesak didada… 
  •  
        Aku Kembali Tertunduk…. 
  •  
      Dari kejauhan aku medengar suara halus yang selama ini  setia mengingatkanku,,, 
  •  
      ” Wahai kekasihku…Sabar….Lupakahkau akan tujuan Hidup yang sesungguhnya…? Lupakah kau akan inginmu…inginku…Lupakah kau…Hakikat Cinta yang sesungguhnya..? apa perlu ku ingatkan kembali bahwa Cinta yang Sesungguhnya itu hanya untuk Allah..? tak rindukahkau menjadi salah seorang Hamba yang selalu dirindukan Allah.. menjadi hamba yang disayangi malaikat’ dan Rosulnya..?
  •  
      aku tau tak mudah tuk mencapai itu semua…akan banyak rintangan yang harus kau lalui..dan itu PASTI…!
       
  •  
      Aku mengerti perasaanmu…aku tau apa yang kau rasa..kau cemburu..? takut akan kehilangan…? Sadarkah kau wahai temanku….Sosok itu belum halal bagimu..atau mungkin takkan pernah menjadi milikmu..! janganlah kau siksa batin dan fikiranmu..tak Ibakah….?  Sabarlah hingga waktu yang tlah ditentukan...."  
       
  •  
      Ahh….Nuraniku…trimaksih tlah mengingatkanku selalu…
       
Indah merasakan ada tetesan bening jatuh dipipinya yang agak tirus, Karena beberapa hari ini dia memang kurang istrahat disebabkan harus lembur setiap malamnya.
Sedih dan bahagia bercampur jadi satu.
Bahagia karena sahabatnya Intan mendapatkan suami yang sholeh, seorang lelaki yang dia tau latar belakangnya. Laki-laki yang  baik dan bertanggung jawab, yang juga telah mengisi relung hatinya selama ini.
Nama yang sering mengisi dalam sholat malam nya, dan ternyata Allah telah menjawab doa’-do’anya.. bahwa si pangeran memanglah bukan untuk dirinya, Akan  tetapi untuk sahabat  yang sangat dia sayangi, seorang sahabat yang  telah ikut andil sehingga dia  dengan sepenuh hati menggunakan kerudung hingga sa;at ini.
Dan Indah mengerti mencintai tak mesti  menikahi. Akan tetapi menikahi haruslah mencintai yang dinikahi, sesusah apapun itu.
Dia teringat suatu firman Allah Surah An-Nur ayat  26.     
”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia (surga).”

Sebuah senyum kecil kembali mengembang di bibirnya, dia menghela nafas panjang dan kembali mengumpulkan puing-puing tenaga yang sempat tercecer karena menerima surat undangan itu. Dan dengan segenap kesabaran dan pengharapan kepada sang Maha Pemilik hati, dia hanya berharap agar Allah mempertemukan dia dengan seseorang yang telah di takdirkan Allah untuk dirinya. Tak lagi mau mendikte Allah.
Karena Boleh jadi yang kita pandang baik untuk kita sebenarnya belum baik dimata Allah
Bahwa pilihan Allah lah yang pasti terjadi dan tidak pernah salah.

Sebait kata saja



mengingat kisah kedekatan kita sampai saat ini aku selalu tersenyum. memang tiada yang tak mungkin didunia ini, ketika aku tak mengenali dirimu sama sekali, bahkan bertemu untuk yg pertama kalinya saja sangatlah acuh. saat raga kita ini dekat justru malah tak ada keakraban antara kita. tapi setelah kita terpisah disitulah kita sadar kita menjadi sering sharing. sahabat, saat ku sedih saat bahagia kau selalu ada. ya, meskipun kita komuikasi hanya dengan sms, chat, n telfon. tapi itu sudah sesuatu banget, dan kita pun bertemu jika aku pulang itu juga bisa dihitung setahun 2 kali.
ingatkah dirimu, setiap semboyan, moto, dan visi disaat kita sedang ada masalah. selalu saja ada kata yang menguatkan kita. ketika kau merasa terpuruk, karena cinta. dan itu menguatkan mu dengan kata semua sudah diatur oleh Allah, cinta terjalin hanya untuk sekali dalam seumur hidup dengan orang yang pasti. ya, dia adalah pilihan Allah. itu sebuah komitmen diriku jg dirimu. meskipun diluar sana banyak yang sering menggoda tapi hati tak pernah goyah, yah mungkin rasa suka tak hanya sekali tapi cinta hanya satu dengan ikatan yang halal.
Dan kini, saatnya dirimu memperoleh keindahan cinta itu, sebentar lagi kau akan dapatkan cinta yang hanya sekali untuk diikatkan dlm sebuah pertalian pernikahan. meskipun kamu baru saja mengenalkannya padaku tentang calonmu, dan belum lama juga kamu bercerita tentang dia dan akhirnya secepat ini kamu mutusin untuk menikah. sungguh luar biasa, alhamdulillah aku turut bahagia. ya, meskipun nanti kita jarang bisa sharing lagi. tapi persahabatan ini ku harap tidak akan pernah putus, dan menjadi cerita buat anak cucu kita nanti.
Sahabatku, maaf kalo aku sering buat kamu kesal. maaf kalo aku kadang egois. dan maaf jika di hari paling bahagiamu aku gak bisa melihat secara langsung, aku tak bisa pulang. disini aku selalu doakan yang terbaik bagimu. semoga kau mengertii...
semoga menjadi keluarga sakinah, mawadah dan warohmah... 

Bingkai Kehidupan












Melukiskan sketsa, merangkai kata
Mengabadikan sebuah kisah kehidupan
Riak segala tanya yang terombang-ambing
Menanti Akan kepastian perlabuhan

Cerita bahagia sepenggal kisah
Derai air mata warna dalam haru
Simpul senyum nian berkembang
Semua serasa asam dan manis kehidupan

Celoteh kecil menyemarak keramaian
Canda tawa pemecah keheningan
Keakraban menghias setiap kekakuan
Tangan mendekap penuh kelembutan

Melambungkan asa dalam perjalanan
Meniti langkah penuh kesabaran
Terangkum dalam catatan kenangan
Menjadi bait kisah kehidupan