"Ya Allah bereskanlah agamaku yang mana agama itu menjadi pokok urusan bagiku. Bereskan urusan duniaku yang menjadi tempat hidupku. Dan bereskanlah pula urusan akhiratku yang mana akhirat itu tempat negri kembaliku. Jadikan hidupku itu hanya untuk menambah kebaikan. Dan jadikan pula kematian bagiku hanya tempat untuk istirahat dari berbuat jahat"

Rabu, 23 April 2014

Hanya Mengharap akan Cinta-MU

Ini sebuah pelajaran dalam sepenggal hidup
Bukan beban melainkan hal yg kau sanggupi

Sebuah amanah yg akan mengantarkan pd pribadi
Tuntaskan hasil menuju perbaikan diri

Andai tetesan air mata membasahi pipi
Biarkanlah, hanya karena keletihan dunia sementara
Simpan keluhmu sebagai pelecut semangat
Karena JalanNya kan selalu terbentang indah

Betapa janji Allah dlm kalamNya amat kau yakini
Melalui sekeras-keras usaha yg selalu kau daki
Berhati-hati melangkah penuh visi dan misi diri
Mengobarkan panji-panji dalam kebenaran hakiki

Bersama dalam jalinan ukhuwah penuh makna
Bersatu menghujam segala kebathilan
Dalam rengkuhan mengharap cintaNya
Mengemban amanah untuk ummat demi tegaknya syariat suci


 

Selasa, 15 April 2014

Until Everything Becomes Memory....




Memaknai setiap langkah
Mengerti tiap tanya dunia
Memahami waktu yg trus berlalu
Berusaha meraih tujuan hakiki

Kadang langkah ini tak pasti
Tiada keyakinan di hati
Hanya mengikuti aliran hulu
Hingga menemukan hilirnya

Mencari hakikat keberadaan diri
Melaju dalam segenap asa
Kencangnya angin yg trus menghempas
Sebagai tonggak akan kekuatan

Hingga menemukan satu arah
Satu tujuan untuk yang kekal
Bersiap untuk kepastian akhir
Berlaku dalam kesahajaan dunia

Bagai mendaki gunung yg tinggi
Terbayang rasa bahagia saat dipuncak
Menghampar pemandangan menakjubkan
Dan liku perjalan itu telah mjd sebuah kenangan

Saat nanti adalah persiapan langkah
Saat sekarang adalah langkah nyata
Saat lalu adalah evaluasi langkah kedepan
Hingga semua akan mejadi memori
Dan saat terbaik adl saat bisa tersenyum menghadap keridhoanNya.

Senin, 14 April 2014

Luruskan Niat dan Tujuan Utama ^_^

Aku punya segala bentuk kesuksesan yang diimpikan anak muda
Namun jauh di lubuk hati aku merasa hampa dan kesepian
Kukira pendamping yang kubutuhkan, ternyata Tuhanlah yang hilang dalam hidupku
 

Sepenggal kata dari biografi "a thousand miles of faith", merasuk dalam dada. Mengamati setiap baris kalimatnya. Menelaah dan mensinkronisasikan dg keadaan diri saat ini. Mencermati lingkungan sepergaulan. Dan memang jika terlalu jauh amat ngilu hati ini dengan kondisi anak muda sekarang.

Kata pergaulan bebas telah membekas di fikiran. Dan Sebebas apakah yg menjerat kita dalam pergaulan. Amati dan cermati teman, sahabat yang selama ini kita kenal. Hubungan yang telah terjalin itu menuju kearah yang mana? Positif/negatif, baik/buruk, manfaat/sia-sia ? Silahkan untuk direnungkan masing-masing. dan apapun hasilnya mereka yg selama ini berteman bersahabat dengan kita tetap akan terjalin hubungan bukan berarti yang tidak baik lalu ditinggal. Yang membedakan adalah langkah kita sendiri selanjutnya. Mengubah negatif, buruk dan sia-sia menjadi sesuatu yang positif, baik lalu bermanfaat :)

Anak muda indentik dengan semangat yang membara, majinasi yang tinggi, dan obsesi. Segala mimpi dan cita dirumuskan dalam target-target pencapaian. Hingga Terangkum menjadi visi dan misi masa depan nanti. Memilah dan memilih langkah yang terdepan dilakukan untuk mencapai target jangka pendek hingga target jangka panjang. Dimulai dari masa kuliah dan entah akan berakhirnya kapan :D. Lalu akan bangga dengan senyum tersungging menawan setiap target mencapai kata sukses. Karena ini berarti sukses juga untuk dirinya. Sukses diwisuda, sukses dalam karier dan lain-lain.

Meriahnya lampu yang gemerlap malam hari, kerlap kerlip indah menyala lebih sering menyilaukan para pemuda. Tergiur akan sebuah kesenangan dalam pencapaian sukses. Lupa akan amanah diri yang mengabadikan dengan memburu cahaya malam dunia. Kenapa cahaya malam? Karena pemuda mudah tertipu dg keistimewaan sesaat yang mana sumber sejati cahaya adalah matahari terpancar disiang hari. Merekapun tak sadar jika waktu trus berjalan akan segera berlalu. Wahai pemuda, bangkitlah!! Cari cahaya abadi yg sebenarnya, maka suksesmu takkan sia-sia. (Peringatan juga untuk diri sendiri) :)

Dan mayoritas dari sekian byk pemuda akan memandang sebelah ketika melihat laki2 berjenggot dan wanita berjilbab. Pakaian yg kudet 'kurang update', dan mreka bilangnya gak gahul, anak musholahan lhoh. #ciieee.. Hadeeeuuhh, ap itu gahul ? Yang nulis jg gak ngerti makanan apa itu :D. Tapi jika saya boleh bertanya apakah pemuda yg begitu bangga dibilang anak gahul itu sudah merasa tenang, tentram hatinya ? Lalu kenapa ada kata galau? Hehe hari gini kok masih galau. Lebih baik jadi jomblo mulia ;)

Ngomong-ngomong jomblo para pemuda nih paling sensitif. Ditanya Malem minggu kemana? |Dirumah ajah, #jomblo.
Kekondangna sama siapa ? |sama mamake #jomblo. Hhee..
Pemuda malu nahan gengsi. Kalau gak ada pasangan dibilang gak laku. Malem minggu dirumah dibilang jomblo kasian. Siapa bilang gak laku, ibarat barang yang istimewa itu harga paling mahal yang ambil pasti gak sembarangan orang dan ditempatkan ditempat terbaik. Biar ada dirumah syukur-syukur mau dimushola lebih bagus itu. :)

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”Katakanlah kepada perempuan yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya.” (An Nuur: 30-31).

Dan yakinlah akan janji Allah wahai sahabat-sahabatku :

“Wanita-wanita yang keji diperuntukkan bagi laki-laki yang keji. Laki-laki yang keji diperuntukkan bagi wanita yang keji. Dan wanita-wanita yang baik diperuntukkan bagi laki-laki yang baik. Laki-laki yang baik diperuntukkan bagi wanita yang baik” (QS An-Nuur: 26)
Jadi sudah saatnya kita perbaiki diri, perbaiki niat kita seutuhnya. Jika cinta telah menguasai hati, biarkan cinta kepada Allah yang pertama menguasainya. Cinta seutuhnya, cinta sejati yang selalu kita cari. Seiring langkah mewujudkan visi dan misi biarlah Allah selalu menyertai jalan kita. Biarkan Allah menentukan yang terbaik untuk mimpi dan cita-cita kita. Karena sejatinya yang kita tunggu adalah keabadian, kekekalan.

Menggunakan waktu muda dengan produktif sampai menjadi tua yang bijaksana. Memperlakukan diri dalam intelektualitas yang berkualitas. Memperdayakan kemampuan untuk pengabdian agama, bangsa dan negara. Evaluasi diri serta kumpulkan sebanyak-banyak hikmah disetiap kejadian sebagai perbaikan kemajuan. Semaksimal tawakal, ikhtiar, dan doa dalam langkah yang kita tempuh. Semoga Allah selalu memberi petunjuk dan tempat terbaik di akhir hayat nanti.

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”. (QS. Al Maa-idah. 2).

“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (QS. Muhammad: 7).

Kamis, 10 April 2014

saat dia tak memilihku

Jam sudah penunjukkan pukul 12 siang, matahari bersinar sangat terik siang itu. Hujan telah lama tak membasahi bumi tempat kelahiran  Tuanku Imam Bonjol seorang pahlawan kebangaan penduduk Sumatera Barat itu, sehingga debu beterbangan kian kemari, sesekali melesat masuk kerongga mata yang tak pelak akan membuat si empunya mata akan merasa perih.
Indah mempercepat langkahnya, yang ada difikirannya sa’at ini adalah segera sampai di kantor tempat dia bekerja, kebetulan hari ini dia masuk agak telat karena malam tadi pukul 21.00 WIB neneknya meninggal, jadi dia harus masuk kerja setelah acara pemakaman selesai.
“Aduh.. panas nya…” Indah membatin , seraya mengayunkan secarik kertas ke wajahnya sehingga membuat jilbab hitam yang ia kenakan menari kian kemari. Langkahnya terhenti tatkala sebuah angkutan umum berhenti disampingnya, diapun lalu menaiki angkutan umum berwarna hijau tua itu. Rasa lelah dan gerah sedikit berkurang karena angkot melaju dengan cepat sehingga angin menyeruak masuk dan ikut nongkrong di dalam angkot . Didalam angkot itu tak hanya dia sendiri ,ada beberapa anak sekolahan dan ibuk-ibuk yang sepertinya juga habis dari kantor dan sekolahnya masing-masing. Semua larut dalam fikiran masing-masing. Kali aja mereka  mikirin menu buka puasa untuk kelurga di rumah,bisik Indah dalam hatinya,  kebetulan hari ini adalah hari ke empat puasa Ramadhan.

“Stop di depan ya Pak….” seru Indah, diapun turun dengan tak lupa membayar sewa dan ucapan terima kasih kepada pak Sopir karena dia telah sampai di depan kantornya dengan selamat, dan tentunya atas izin Allah jua.
Setelah selesai membereskan ruang kerjanya,Indah kembali berkutat dengan perkejaan nya, komputerpun dinyalakan. Diawali dengan menyelesaikan semua laporan keuangan  karena akan segera di kirim ke pimpinan yang sekarang sedang berada di luar kota.
Setelah semua selesai, untuk mengisi waktu luangnya, Indah membuka Yahoo massanger, niat hatinya untuk menyapa sang kakak yang sedang sibuk bekerja di kantornya, di pulau seberang. Meskipun tak pernah bertatap muka, tapi bagi Indah itu lebih dari cukup, karena baginya untuk menjadi saudara itu tak selalu harus dengan orang yang berada disekitar atau harus selalu dengan  orang yang dekat dengn kita atau sedarah, Karena  menurutnya umat muslim itu bersaudara.
“ Assalamu’alaikum wr wb kak…udah sholat dzuhur blum, selamat beraktifitas” sapa
indah singkat, karena dia tau, jam segini pasti kakanya udah sholat. Karena waktu daerah mereka berbeda 1 jam.
“ Wa’alaikumsalam wr wb.. alhamdulillah sudah Dik, kok baru nongol jam segini..?” tanya sang kakak.
“ ia kak..habis dari makam.. nenek meningga tadi malaml” jawab Indah singkat”.
“ Innalillahi wa Inna Ilaihi Roji’un.” balas sang kakak dari seberang sana.

Sa’at mereka tengah asik bercerita, tiba-tiba masuk sebuah email  dari salah seorang teman Indah, isi emailnya tentang undangan pernikahan temannya itu. Disana terpampang jelas sebuah gambar undangan pernikahan lengkap dengan foto prawedding sang teman, Indah sedikit terkesima melihat foto sang mempelai laki-laki. Indah kaget bercampur haru. Ternyata si lelaki adalah seseorang yang selama ini Indah sukai, meski itu dalam diam.

Meskipun mereka pernah dekat, tapi itu hanya sebatas teman biasa, dan Indahpun tak pernah punya nyali untuk mengutarakan isi hatinya,kecuali pada diary yang senantiasa setia mendengar setiap curhatan Indah. Paling-paling indah hanya menuangkan dalam sebuah puisi.
  •  
      Di penghujung senja..
  •  
      Duduk termenung seorang diri…
  •  
      Galau tak menentu..
  •  
      Resah tak karuan.. 
  •  
        Sedih..tapi tak tau sebabnya apa
  •  
      Ku hanya tau…rasa itu mulai menggerogotiku lagi....
  •  
      Dia mulai menghantui hatiku lagi..
  •  
      Rasa takut kehilangan…
  •  
      Rasa cemburu yang membuat dada sesak..
  •  
      Rasa rindu pada sosok yang masih belum halal bagiku 
  •  
      Kemana harus kumengadu…?
  •  
      Ke langit biru…? Dia malah menertawakanku..seraya berkata “ salahmu wahai temanku…karna kau tak sabar menyinsing waktu”..
  •  
                 
  •  
      Akupun tertunduk….dan berkata..” kau benar”.. 
  •  
      Akupun mengeluh pada angin yang menderu....
  •  
      Dan dia berucap “bukankah kau tau teman…bermain hati akan mengotori hatimu sendiri…?” 
  •  
      Benar pula apa yang kau kata wahai angin…tapi…
  •  
      Belum selesai aku membalas kata’nya…
  •  
      Matahari yang siap masuk ke peraduannya menyela
  •  
      “ Temanku sayang….lupa kah kau bahwa Allah akan Menguji kamu pada hal yang cenderung sangat kamu cintai dan sayangi…Allah akan menilai Imanmu disana…dan kau juga perlu ingat bahwa nafsu dan syetan juga selalu mengintai ….” 
  •  
      Aku Terperangah mendengar kata’ nya….lidahku kelu..ingin ku ucapkan beribu kata  untuk memenangkn hati dan perasaanku…tapi sia’..aku tak mampu. 
  •  
      Ya Allah…Aku harus gimna…agar hatiku kembali tentram…agar hilang sesak didada… 
  •  
        Aku Kembali Tertunduk…. 
  •  
      Dari kejauhan aku medengar suara halus yang selama ini  setia mengingatkanku,,, 
  •  
      ” Wahai kekasihku…Sabar….Lupakahkau akan tujuan Hidup yang sesungguhnya…? Lupakah kau akan inginmu…inginku…Lupakah kau…Hakikat Cinta yang sesungguhnya..? apa perlu ku ingatkan kembali bahwa Cinta yang Sesungguhnya itu hanya untuk Allah..? tak rindukahkau menjadi salah seorang Hamba yang selalu dirindukan Allah.. menjadi hamba yang disayangi malaikat’ dan Rosulnya..?
  •  
      aku tau tak mudah tuk mencapai itu semua…akan banyak rintangan yang harus kau lalui..dan itu PASTI…!
       
  •  
      Aku mengerti perasaanmu…aku tau apa yang kau rasa..kau cemburu..? takut akan kehilangan…? Sadarkah kau wahai temanku….Sosok itu belum halal bagimu..atau mungkin takkan pernah menjadi milikmu..! janganlah kau siksa batin dan fikiranmu..tak Ibakah….?  Sabarlah hingga waktu yang tlah ditentukan...."  
       
  •  
      Ahh….Nuraniku…trimaksih tlah mengingatkanku selalu…
       
Indah merasakan ada tetesan bening jatuh dipipinya yang agak tirus, Karena beberapa hari ini dia memang kurang istrahat disebabkan harus lembur setiap malamnya.
Sedih dan bahagia bercampur jadi satu.
Bahagia karena sahabatnya Intan mendapatkan suami yang sholeh, seorang lelaki yang dia tau latar belakangnya. Laki-laki yang  baik dan bertanggung jawab, yang juga telah mengisi relung hatinya selama ini.
Nama yang sering mengisi dalam sholat malam nya, dan ternyata Allah telah menjawab doa’-do’anya.. bahwa si pangeran memanglah bukan untuk dirinya, Akan  tetapi untuk sahabat  yang sangat dia sayangi, seorang sahabat yang  telah ikut andil sehingga dia  dengan sepenuh hati menggunakan kerudung hingga sa;at ini.
Dan Indah mengerti mencintai tak mesti  menikahi. Akan tetapi menikahi haruslah mencintai yang dinikahi, sesusah apapun itu.
Dia teringat suatu firman Allah Surah An-Nur ayat  26.     
”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia (surga).”

Sebuah senyum kecil kembali mengembang di bibirnya, dia menghela nafas panjang dan kembali mengumpulkan puing-puing tenaga yang sempat tercecer karena menerima surat undangan itu. Dan dengan segenap kesabaran dan pengharapan kepada sang Maha Pemilik hati, dia hanya berharap agar Allah mempertemukan dia dengan seseorang yang telah di takdirkan Allah untuk dirinya. Tak lagi mau mendikte Allah.
Karena Boleh jadi yang kita pandang baik untuk kita sebenarnya belum baik dimata Allah
Bahwa pilihan Allah lah yang pasti terjadi dan tidak pernah salah.

Sebait kata saja



mengingat kisah kedekatan kita sampai saat ini aku selalu tersenyum. memang tiada yang tak mungkin didunia ini, ketika aku tak mengenali dirimu sama sekali, bahkan bertemu untuk yg pertama kalinya saja sangatlah acuh. saat raga kita ini dekat justru malah tak ada keakraban antara kita. tapi setelah kita terpisah disitulah kita sadar kita menjadi sering sharing. sahabat, saat ku sedih saat bahagia kau selalu ada. ya, meskipun kita komuikasi hanya dengan sms, chat, n telfon. tapi itu sudah sesuatu banget, dan kita pun bertemu jika aku pulang itu juga bisa dihitung setahun 2 kali.
ingatkah dirimu, setiap semboyan, moto, dan visi disaat kita sedang ada masalah. selalu saja ada kata yang menguatkan kita. ketika kau merasa terpuruk, karena cinta. dan itu menguatkan mu dengan kata semua sudah diatur oleh Allah, cinta terjalin hanya untuk sekali dalam seumur hidup dengan orang yang pasti. ya, dia adalah pilihan Allah. itu sebuah komitmen diriku jg dirimu. meskipun diluar sana banyak yang sering menggoda tapi hati tak pernah goyah, yah mungkin rasa suka tak hanya sekali tapi cinta hanya satu dengan ikatan yang halal.
Dan kini, saatnya dirimu memperoleh keindahan cinta itu, sebentar lagi kau akan dapatkan cinta yang hanya sekali untuk diikatkan dlm sebuah pertalian pernikahan. meskipun kamu baru saja mengenalkannya padaku tentang calonmu, dan belum lama juga kamu bercerita tentang dia dan akhirnya secepat ini kamu mutusin untuk menikah. sungguh luar biasa, alhamdulillah aku turut bahagia. ya, meskipun nanti kita jarang bisa sharing lagi. tapi persahabatan ini ku harap tidak akan pernah putus, dan menjadi cerita buat anak cucu kita nanti.
Sahabatku, maaf kalo aku sering buat kamu kesal. maaf kalo aku kadang egois. dan maaf jika di hari paling bahagiamu aku gak bisa melihat secara langsung, aku tak bisa pulang. disini aku selalu doakan yang terbaik bagimu. semoga kau mengertii...
semoga menjadi keluarga sakinah, mawadah dan warohmah... 

Bingkai Kehidupan












Melukiskan sketsa, merangkai kata
Mengabadikan sebuah kisah kehidupan
Riak segala tanya yang terombang-ambing
Menanti Akan kepastian perlabuhan

Cerita bahagia sepenggal kisah
Derai air mata warna dalam haru
Simpul senyum nian berkembang
Semua serasa asam dan manis kehidupan

Celoteh kecil menyemarak keramaian
Canda tawa pemecah keheningan
Keakraban menghias setiap kekakuan
Tangan mendekap penuh kelembutan

Melambungkan asa dalam perjalanan
Meniti langkah penuh kesabaran
Terangkum dalam catatan kenangan
Menjadi bait kisah kehidupan