"Ya Allah bereskanlah agamaku yang mana agama itu menjadi pokok urusan bagiku. Bereskan urusan duniaku yang menjadi tempat hidupku. Dan bereskanlah pula urusan akhiratku yang mana akhirat itu tempat negri kembaliku. Jadikan hidupku itu hanya untuk menambah kebaikan. Dan jadikan pula kematian bagiku hanya tempat untuk istirahat dari berbuat jahat"

Jumat, 11 Desember 2015

Selasa, 01 September 2015

Favorit

Baca.. baca.. baca...

Jika kita ingin tahu dunia maka bacalah

Jika ingin berwawasan luas maka bacalah

Membaca

Hal yang tak pernah merugikan

Mari membaca, membuka jendela nusantara

Meraih wawasan dunia

Dreams

Yakin akan mimpi kita sendiri
Yakin dalam setiap doa
Yakin akan janji Allah
Yakin akan indahnya ketetapan dari-Nya...



Sabtu, 15 Agustus 2015

Qurban saksi cinta

Lets join,

Tebar Qurban bersama An-Nahl goes to Pandeglang dan Tasik.

Segera hubungi contac personnya, pilih hewan terbaik sebagai bukti cintamu pada-Nya..


Kamis, 09 Juli 2015

Cahaya Ramadhan

Ada cahaya yang menerang
Ada asa yang tergenggam
Ada harap yang terpendam
Dalam sebuah dekapan
Satu dalam ikatan
Penguat hati dan tali iman ketaatan
Ukhuwah....
Semua kan terangkai dalam kisah terindah


An-nahl

Juli 2015

Rabu, 08 Juli 2015

Waktu mu


Waktumu penuh arti, hingga kau tak siakan sedikitpun tuk yang tak berarti. Waktumu kau maknai, sedetik jarum bergeser tak pernah terlewat olehmu asma-Nya. Waktumu berharga, demi mimpimu kau gunakan setiap kesempatan yang ada. Waktumu sangat indah, setiap moment kau abadikan didalam hati. Waktumu tak pernah berakhir, hingga hidupmu akan abadi sampai nanti disurga-Nya.

Jika kau Tanya aku Rindu mereka, maka begitu juga dengan Jawabku..

Selama mengenal bukan lagi untuk hitungan jam atau hari. Melainkan kita mengenal tak terhitung waktu. Sepertinya sudah lama saling mengenal padahal itu baru dalam hitungan hari. Tapi sekian lama mengenal, sekian lama juga aku mencoba memahami dan mengerti. Hingga kesekian waktu itu ikatan kuat ada dihati masing-masing untuk percaya tanpa alasan.
Hingga waktu akan menjadikan pudar. Lambat laun ikatan yang begitu kuat melemah bahkan menghilang. Tak butuh waktu lama seperti membangun kepercayaan dan belajar memahami. Hanya butuh sekian detik untuk menjadikannya jauh. Jauh sekali, bahkan hilang tanpa ada kabar. Padahal ku tahu, jarak kita masih mampu digapai dalam waktu. Tapi waktu itu tak terikat dalam hati, tak bisa diprediksi melalui hati. Kecuali hati kita yang berkomitmen dengan waktu.
Jika aku mencari kepercayaan orang lain, iya karena dunia ini bahkan untuk kesurga pun kita butuh yang namanya kepercayaan. Tapi kepercayaan untuk kesurga adalah keyakinan terbesar dalam diri.
Sekarang bukan lagi waktu, karenanya telah mebuat semua jadi beda dan hilang. Akan tetapi kepercayaan. Cukup kau masih percaya pada diri ini, aku akan terus belajar memahami. Meski ikatan itu telah hilang tetap biarkan aku yang memahami. Aku bahagia bisa mengenal. Tapi aku juga sadar setiap pertemuan tak akan abadi kecuali ridho Allah mengatakan bahwa kau salah seorang yang disampingku dan akan selalu mengingatkanku menuju Allah. Wahai sahabat, aku berharap ukhuwah akan membawa kita ke surgaNya.. aamiin..

Langit

http://lusirokhmay.tumblr.com/post/113068595128/langit

Rabu, 01 April 2015

Tentang Rasulullah saw

Katakanlah adakah seorang yang lebih hebat darinya ?
Yang Allah Tuhannya membagi padanya rahmat untuk dia bagikan pada semesta ?
Yang jutaan malaikat kepadanya tak berhenti bersholawat,
Matahari karena doanya tenggelam terlambat,
Bulan terbelah dan pepohonan sujud padanya ?
Katakanlah adakah yang lebih indah darinya ?
Alif hidungnya, nun alisnya, dan mim bibirnya
Jika Yusuf mendapat separoh ketampanan
Maka dia telah diberi ketampanan sempurna.
Adakah yang lebih indah darinya ?
Di tangannya ada berkah, dihatinya ada cinta
Dimatanya ada telaga
Di dalamnya kita bisa berenang dalam sejuk kasihnya.
Katakanlah siapa yang lebih baik darinya ?
Kasihnya dirasa hingga bahkan oleh si kafir yang durhaka
Dermawaannya tak pernah takut kefakiran mendera
Tawadhu, sabar, syukur, ikhlas, dan selalu berlapang dada
Senyuman dari bibirnya tak pernah sirna
Katakanlah adakah selainnya yang sempurna ?
Dia mengingat Allah di setiap waktunya
Memberi syafaat hingga selamat umatnya dari siksa neraka
Berkorban bahkan dengan darah dan air mata
Wahai…
Yang kami inginkan darimu
Adalah bisa bersama denganmu
Ya Rasulullah…..

Kamukah orangnya itu ?


Kamukah orangnya itu ?
Yang apabila ditanya :
“Apa saja kegiatanmu sekarang ? “
Dia akan menjawab :
“Aku sedang sibuk benahi hati,
Koreksi nurani, meletakkan sesuatu sesuai posisi,
Dan membuang yang tidak penting sama sekali”
Atau
"Aku sedang menata langkah, perbaiki tingkah, agar tak lagi jatuh ke lubang salah"
Atau
"Aku sedang merunduk dalam, terpekur sujud, mengangkat tangan tengadah do’a mencari-cari cinta-Nya"
Jika kamu adalah dia itu, kuucap “SELAMAT” tak terbilang
Sebab berarti kamu telah memasuki masuk dalam kotak
"HAMBA YANG DIINGINKAN" oleh Allah Sang Tuhan…
#ustadzah halimah alaydrus #tutur hati #ntms

Selasa, 31 Maret 2015

Mengikhlaskan....

Ikhlas itu mudah terucap namun sulit terlaksana. Ikhlas dibibir sangat ringan tapi dihati amat berat. Dan untuk belajar ikhlaspun tak akan pernah mengenal waktu dan juga usia. Godaan itu selalu beriringan bahkan berulang tanpa disadari.

Karena hati yang rapuh mempertahankan ketulusan akan sulit. Dan hati yang tangguh mampu membentengi diri dengan iman yang kuat. Tulus tak kan lagi menjadi alasan niat, melainkan hanya karena Allah niat timbul dari hati menuju akal. Hingga terlaksana dalam perbuatan yang tak pernah akan diungkit dalam kata bahkan benak sekalipun.

Hati yang ikhlas pasti syukur akan menghias dalam setiap waktu dan keadaan. Wajah sahaja penuh ketulusan terpancar dikecantikan. Dalam kesederhanaan penuh tawadhu menjadi kebiasaannya. Hingga tercipta akhlak yang mulia dalam kesehariannya.

Ikhlas.. belajarlah ikhlas setiap saat. Semoga kebiasaan ikhlas akan menjadi sifat yang terus melekat dan menjadikan akhlak kita di ridhoi Allah..

Saat kau merasa paling menderita

Suasana hati memang tidak menentu dan tak bisa ditebak. Kadang wajah seseorang terlihat ceria tetapi entah dengan hatinya. Pun ketika terlihat begitu tegar dalam kehidupan, dalam hatinya tak ada yang tahu. Keceriaan dan ketegaraan itu seolah mengisyaratkan bahwa dirimu dalam keadaan baik-baik saja, tak ada beban dan juga fikiran berat.
Begitu tenang dalam berjalan dan menjalani kehidupan. Bukan berarti tak ada masalah dalam kehidupannya. Hal itu timbul karena rasa syukurnya. Aku yakin, jika seseorang lebih besar rasa syukurnya daripada keinginan nafsunya pasti ia akan tenang dan bersahaja. Dan satu lagi, saat ia bisa menjadi bijak sungguh hati memang tak pernah bohong. Setiap peristiwa yang terjadi akan selalu beriringan dengan rasa tulusnya.

Lihatlah mata teduh dari seorang ibu kepada anaknya. Mata mengisyaratkan isi hati seseorang. MasyaAllah, kasih ibu itu tiada batasnya. Tetapi apakah mata akan selalu sama untuk orang yang berbeda? Entahlah, semua itu tergantung hatinya.

Akhlak lah yang menentukan isi hati. Jika karakter dan sikap bisa dilihat secara visual, tidak dengan iman. Iman hanya dihatinya, tolak ukurnya adalah akhlak. Aku belum mampu untuk berbicara tentang akhlak. Tetapi akhlak itu penentu nomor satu dalam kehidupan. Soo, saat kau punyai hati yang tulus penuh syukur, bijak dalam kehidupan dan paling utama akhlak yang baik maka tak ada derita dihidup itu.

Pernahkah kau merasa ditegur saat kau mengadukan penderitaan kepada Allah ? Ataukah kita yang tak merasakan tegurannya? Saat kau mengadu akan derita, Allah mempunyai cara lain untuk menegurmu. Melalui dunia Ia perlihatkan tentang derita. Bukan derita mu tapi derita orang lain. Saat hati bijakmu melihat hal-hal itu pasti kau segera menyadari. Syukurmu pun akan bertambah dan akhlak mu terbalut dalam sikap yang kau tunjukkan. Bukankah begitu ?

Diperistiwa yang terjadi pada diri sendiri bersamaan dengan itu ada peristiwa orang lain yang bisa dilihat. Tak semua akan lebih baik dan juga akan lebih buruk. Semua peristiwa adalah yang terbaik menurut Allah. Ia berikan kehidupan sesuai kesanggupan hamba-hambaNya. Jadi jangan merasa paling menderita karena Allah beri kita kekuatan untuk melaluinya.

Iya Benar, Dunia itu hanya Sandiwara

Lakon seperti apa yang akan kita mainkan di dunia ini. Apakah itu peran utama dalam kebaikan ataukah justru peran antagonis dikehidupan. Pilihan peran ada ditangan masing-masing. Tetapi tak akan pernah terlepas dari kuasa-Nya untuk yang menyadari. Ironis memang jika tak punya kesadaraan akan itu.

Lalu bagaimana dengan diriku ? Sebelum kau menilai orang maka nilailah dirimu sendiri. Apakah kamu yakin akan peran yang kamu mainkan itu ? Yakinkah kamu dalam kebaikan? Ataukah kamu yang dalam antagonis dunia?
Tahukah dirimu yang merasa paling baik justru kamulah yang buruk dimata Allah ? Karena apa ? Karena Allah tidak suka orang-orang yang dihatinya ada kesombongan sebesar biji zarrah sekalipun. Benar, harus hati-hati dalam menilai diri.

Berlakulah apa adanya didunia ini. Pilihlah peran kebaikan dan perankan sebaik-baiknya. Ya sebaik-baiknya peran dimata Allah dan Rasul untuk menjauhi larangan dan mematuhi perintah-Nya. Hidupkan peranmu dengan melibatkan Allah dan Rasul dihati. Pancarkan kharisma dalam peranmu dengan menjalankan segala perintah Allah dan sunah Rasul. Sungguh, dunia itu hanya sementara. Jangan kau korbankan yang abadi hanya untuk kemegahan sementara.

#Ntms #thanksfulltoAllah

Minggu, 08 Maret 2015

Langit....

Malam selalu saja menginspirasi. Dikejauhan sana kulihat  langit begitu indah. Tak pernah ada rasa sedih saat kupandang langit. KuasaMu teramat indah ya Rabb.
Paling suka memandang langit, melaluinya aku belajar akan alam ciptaanMu. Disana banyak sekali tanda kebesaranMu. Tak pernah bisa tersebut satu persatu selesai dalam hitung waktu. Karena terbatas pengetahuanku akan itu. Mungkin diri ini juga termasuk tipe melankolis :D...
Langit, dalam terang ia menarik. Biru jernih sejuk dimata. Awan putih lembut mengarak keagungan. Sinar terang matahari menjadikan langit sempurna.
Langit, meski gelap ia mempesona. Disenja setiap orang memandang lekat keindahanMu. Disenja pula menghadirkan keemasan dalam warna penuh pengangungan. Dan dalam pekat malam tetaplah memikat. Hadir bersama bintang dan rembulan. Tiada mata jemu untuk keelokan tak tertandingi.
Bintang, dimalam berpijar terang. Entah, tak ada kata untuk ku menggambarkan indahnya. Beribu kerlip bintang   yang dilangit telah menghipnotis diriku. Bersanding dengan rembulan malam. Bulan sabit hingga purnama yang selalu membuatku rindu..
Yaaa, disana ada rindu. Rindu purnama...


Senin, 02 Maret 2015

Cantik

Cantik tidak melulu wajah indah,
Kulit bening dan aroma yang wangi,
Tapi cantik itu indahnya sabar, beningnya syukur
Dan wanginya kemampuan memaafkan


Cantik itu bukan seberapa tinggi hidungmu,
Dan seberapa indah matamu,
Tapi lebih kepada seberapa tinggi akhlakmu
Dan seberapa indah hatimu.


Cantik wajah bisa hilang bersama zaman, sirna dimakan usia. Namun cantiknya hati dan rupawannya pekerti adalah abadi,
Itulah cantik sejati </p>

#ustadzah halimah alaydrus #Tutur hati

Kepadanya dengan Penuh Cinta


Dia memang bukan siapa siapa untukmu cuma lelaki paruh baya yang berusaha hidup baik di kelasnya, tapi buatku dia lelaki terbaik yang pernah kutemu. Bahagianya adalah bahagiaku, tangisnya adalah deritaku karena dia adalah ayahku…

Wanita itupun buatmu pasti bukan siapa siapa hanya seorang wanita sederhana, sederhana dalam pakaiannya, sederhana pemikirannya, sederhana pergaulannya..

Tapi buatku.. dia adalah lautan kala aku anak sungai, tempat kembali kala aku butuh tempat pulang, keselamatanku ada pada doanya, bahagiaku ada pada keridhoannya, dimatanya ada telaga tempat aku berenang mencari kasih sayang…
Ya, sebab dia ibuku..

Kepada Allah ku mohonkan menjaga keduanya sebab aku belum sanggup kehilangan mereka..

#ustadzah halimah alaydrus #Tutur hati

Sabtu, 28 Februari 2015

Berubah atau kah Mengubah ?

Sudah seharusnya bisa mengubah seiring jalan berubah. Mengubah bukan dengan cara paksa melainkan saling mengingatkan. Karena diri juga harus terus berubah menuju yang terbaik. Maka mengubah pun pasti akan berkesinambungan. Tak mudah mengubah yang disekitar tanpa ada perubahn dari diri sendiri. Tak kan terekam dalam nyata jika tanpa teladan pasti. Teladan, menjadi figur yang bisa mengubah dan juga membuat berubah.

Adakah buktinya ? Sangat banyak. Kita lihat dari teladan utama kita umat islam Nabi Muhammad saw.
Nabi adalah panutan bahkan segala tingkah lakunya menjadi contoh utama bagi kita umat islam. Kita baca buku tentang Nabi karena kita ingin tahu dan mengikuti segala akhlak beliau. Yang mana hal tersebut akan membuat kita berubah dan juga mengubah. Ya, tentunya berubah dan mengubah dalam hal kebaikan. Jangan sampe hal sebaliknya yang terjadi. Na'uzubillah...

Tak lepas dalam hal berubah dan mengubah adalah waktu. Ia sang waktu yang akan membersamai selalu. Waktu yang akan menjadi saksi setiap detail perubahan yang terjadi. Dan pada akhirnya waktu jugalah yang mengatakan sampai mana kita telah mengubah dan berubah. Pada akhirnya yang berbicara, ya akhir yang berbicara. Akhir yang membuktikan, akhir yang menyatakan. Akhir yang tak pernah kita ketahui sendiri.

Kamis, 26 Februari 2015

Ia Dalam Inspirasiku #2


Malam semakin larut, tak terasa perjalanan itu amat panjang. Ketika melihat jam, ternyata jarum jam sudah menunjukkan pukul 9 WIB. Lelah dalam perjalanan terobati dalam canda para pengamen di angkot tadi.

"Bang kiri bang" teriak perempuan itu.
"Iya neng, minggir dulu ya" balas sopir angkot
Mobil menepi dan gadis itu membungkuk stengah berdiri keluar dari mobil angkot. 
"Makasih bang" sembari mengulurkan lembaran uang untuk ongkos angkot.
Masih dalam benaknya akan kata-kata pengamen tadi. Ia pandang langit yang cerah malam itu.
"MasyaaAllah, indah sekali ciptaanMu ya Rabb", lirih perempuan itu.

Ia memasuki gang, samping kiri dan kanan sepi. Tak ada yang melintas motor maupun orang yang hanya sekedar jalan. Lurus ia berjalan dengan langkah dipercepat. Kembali lagi ia melihat tangannya, jam menunjukkan waktu jam 10 kurang. Dalam hati sambil berdzikir, "SubhanaAllah wal hamdulillah wala ilahaillaAllah, wa Allahuakbar"
Ia masuk gerbang kecil, dan mengetuk pintu yang rupanya sudah terkunci. 

"Assalamu'alaikum..."
"Wa'alaikumsalam" suara wanita membalas dari balik pintu itu.
Begitu di buka, ia raih tangan wanita itu dan diciumnya.
"Kok baru pulang, dari mana nak ?" Wanita itu bertanya dengan nada lembut.
"Iya bu, maaf pulang telat" Jawabnya.

Wanita itu adalah ibunya. Dengan langkah amat pelan dan tongkat ditangan berjalan hendak mengambil sesuatu. 
"Ini diminum dulu, mumpung masih hangat" sembari menaruh gelas yang berisi teh hangat di meja.
"Iya bu, makasih" jawabnya.



"Bersih-bersih lalu makan, sudah ibu siapkan di meja makan" suara ibu dengan penuh perhatian.
Perempuan itu minum lalu menuju kamarnya. Ia letakkan tas dan mencuci muka. Lalu ia pergi menuju meja makan.
"Alhamdulillah, ini pasti enak sekali bu sayurnya" penuh antusias tanpa jeda ia langsung melahap makanan yang sudah disiapkan ibunya.

Sang ibu yang sudah renta, dengan tongkat ditangan untuk membantunya berjalan. Ibu duduk di kursi sambil mebolak balikkan kertas. Ibu sangat serius memandang kata-kata yang tertulis di kertas putih itu. Kacamata silindernya mungkin sudah tak banyak membantu penglihatannya. Hingga ia harus memicingkan mata meski sudah memakai kaca mata. 

Dalam ruangan itu tak ada sekat. Ruang makan dan ruang keluarga. Di meja makan hanya ada satu meja dan 3 kursi. Sedangkan di ruang keluarga yang tak bersekat ada satu meja kotak dan 2 kursi yang sudah lama. Ada tv yang sepertinya sudah jarang di nyalakan. 

"Ibu baca apa sih sampai segitunya?" Tanya sang anak
"Ooh, ini buka apa-apa. Ibu hanya mencari sesuatu aja". 
"Mencari pa bu? Tulisan apa yang ibu cari ?"
Anak itu meletakakkan sendoknya, lalu melangkah kearah sang ibu.
"Itu surat-surat apa bu?, apa yang ibu cari, sini aku bantu? "

Selasa, 24 Februari 2015

Allah, yang kutuju

Allah, lapangkan hati ini untuk menerima setiap hal yang terjadi
Ijinkan hati ini tenang, ikhlas memaafkan dan menerima
Memberi tanpa sedikitpun meminta meski hanya ucapan terimakasih
Memberi tanpa meminta puji meski hanya sebutan nama

Allah, masih amat berat bagiku
Yakinku dengan kuasa-Mu akan mudah untukku
Aku tahu, diri masih amat fakir akan ilmu
Aku tahu, diri masih teramat kurang akan harta 
Aku pun tahu, aku bukan siapa-siapa dimata manusia 
Namun aku tak tahu, bagaimana diri ini dihadapanMu nanti ?
Aku hanya ingin menjadi hamba yang Kau ridhoi
Disaat hidupku hingga matiku

Jika sesamaku ada dalam penggalan kisah dunia ku ini, itu karena takdir-Mu
Kau beri aku penggalan kisah suka maupun duka
Karena Engkau menginginkan aku selalu bersyukur di setiap ujian-Mu
Ujian ringan ataukah berat yang Kau beri, itu karena imanku
Iman yang masih sering goyah berusaha untuk tetap kokoh dalam keistiqomahan jalan-Mu

Allah, tiada yang kumiliki selain Cinta-Mu
Apa yang aku genggam dalam hati dan tangan ini adalah titipanMu
Egoisnya diri jika ku masih sering memegang erat-erat yang ada ditangan 
Dan memendam dalam-dalam yang ada dihati
Sering pun diri terlupa akan nikmat dari Mu
Astaghfirullah, lindungi aku 

Ampuni aku,
Terkadang hati masih mencari salah
Terkadang mata masih memandang sebelah 
Terkadang kaki masih berbelok arah
Terkadang tangan masih enggan mengasih 
Dan tubuh masih terlalu nyaman merebah

Allah, teguhkan hati ini dalam agamaMu
Tunjukanlah selalu jalan lurusMu
Jauh kan hamba dari segala perkara kebathilan
Kuatkan langkah ini untuk membela agamaMu
Bersama dalam barisan para pejuang, pembela dien dan Cinta Rasul-Mu
Berilah hamba hidup dalam kebaikan 
Masukanlah hamba dalam golongan khusnul khotimah
Terangi kubur hamba dengan Nur-MU
Teduhilah hamba dari panasnya padang masyar
Mudahkanlah hamba melewati Ash-shiratul musthaqim
Dan ijinkanlah hamba memasuki pintu surga-Mu

Jumat, 06 Februari 2015

Ia dalam Inspirasiku...

Tak ada kejutan spesial untuk tahun ini.
Tapi ada hadiah terindah disetiap waktunya..
Apakah pernah dalam pintas fikirmu bertanya akan kenyataan yang selalu kau jalani ? . Hati kecil membisikan tanya dilamunan sore hari.

Hey, jangan suka melamun. Suara dari belakang yang memecahkan angan. Tersadar dan segera bangkit ternyata tak ada seorang pun yang datang. Bahkan tak jua jejak kaki ditanah yang meninggalkan tanda ada seorang telah lewat. Semakin bertanya-tanya dalam hati.
Lalu berjalan dengan gontai penuh tanya yang entah siapa akan beri jawabannya.

Dari kejauhan sosok itu pun terlihat asyik sendiri dalam dunianya. Tak seorang tahu apa sebenernya yang dipikirkan. Hanya mereka dan menerka bagai teka teki bagi orang yang penasaran. Padahal ia acuh akan sekitar, kecuali dalam kebaikan. Tak pernah dan terbesit untuk mendendam meski terluka. Sekalipun itu kata dari lidah yang tajam,bahkan ia tak ingin hati dan fikir mengingatnya. Terus memohon perlindungan untuk menata hati agar memaafkan dengan tulus.
Dunianya biasa saja, sama seperti kebanyakan orang. Kebanyakan para pemuda yang penuh semangat menggebu. Banyak list mimpi-mimpi yang ingin di capai dalam cita-citanya yang mulia. Namun, ia tak ingin menjadi pusat perhatian. Dimana ia bersosialisasi bagi orang lain yang melihat, ia hanya orang biasa tapi untuk sahabat-sahabatnya, ia adalah sosok bijaksana penuh kasih sayang dan kelembutan. Sifatnya yang pemalu menjadikan ia tak pernah ingin menjadi terdepan hanya dalam nama.

Mungkin banyak yang tak kan percaya dengan segala apa yang dilakukan. Bahkan banyak yang tak tahu apa yang telah di lakukan. Sosok ketulusan itu amat rapih tersimpan hanya untuk dirinya dan Allah saja. Senyum ramah menghangat kepada setiap orang yang ditemuinya. Berharap ada amalan yang bisa membawanya ke Surga.

Sinar mata kasih sayang yang terpancar seolah mematik simpatik dari sebuah penjuru. Tertuju pada sebuah keluarga sedang berjalan di pinggir jalan. Anak yang di gendong dalam dekapan seorang ibu. Kala itu waktu sudah amat petang sehingga lamat lamat terlihat wajah sayu mereka. Seorang bapak dengan kuat menarik sebuah gerobak. Gerobak itu sama percis dengan gerobak sampah hanya saja atasnya tertutup. Mereka berjalan beriringan, entah kemana tujuannya. Mata itu masih mengekor penuh tanya.

Tiba-tiba sang bapak berhenti dan menyandarkan gerobaknya ditepi jalan. Lalu ibu itu duduk di tepi trotoar. Berselonjor kaki terasa lelahnya amat sangat dari perjalanan itu. Anak itu mengeliat dalam balutan keredong jarit yang lusuh. Matahari sudah benar-benar menghilang. Sinar lampu jalan menjadi penerangan bagi mereka. Dengan sigap bapak merapikan gerobak yang ia sandarkan. Lalu ibu menidurkan anaknya ke gerobak yang sedari tadi ditarik sang bapak. Sedangkan bapak itu dengan wajah sahajanya menyandarkan tubuh ke gerobak.
Tenang dan nyaman tersorot dari wajah mereka. Begitu menikmati kehidupan yang jauh dari kecukupan. Air mata pun menetes dalam hati merasakan perihnya hidup mereka.

Lalu ia merogoh sakunya, terdapat beberapa lembar uang. Matanya mencari-cari sesuatu, hingga ia melangkah pada sebuah warung. Ia memesan pada ibu sang penjual warung lalu pergi dengan tentengan plastik ditangan. Ia kembali melangkahkan kakinya dengan cepat. Sepertinya wanita itu terburu menuju suatu tempat. Dan mendadak ia langkahkan kakinya dg perlahan.

Tak tega sebenernya ia memanggil. Dengan pelan dan lembut ia bersuara

" pak, pak"
"Iya neng, ada apa ya ?, Sang bapak menjawab dengan suara kaget"
"Maaf pak, mengganggu tidur bapak. Ini saya ada beberapa bungkus nasi, buat bapak makan". Dengan suara parau wanita itu mengeluarkan suara dan segera mengulurkan tentengan plastik yang sedari tadi ia bawa.'
"Makasih neng, semoga Allah membalas kebaikan neng'. Sambil tersenyum bapak itu menerimanya. Matanya berbinar, wajah sayunya kini terlihat cerah krn rasa bahagia.
"Aamiin, Sama-sama pak", seraya berdiri dan pergi dengan senyuman tulusnya.

Tidak ada yang melihat dan juga tak ada yang akan diceritakan. Begitulah sosoknya yang tulus. Anggun bukan hanya karena parasnya melainkan hatinya. Meski ia tak bermake up tebal, dan tak pernah memakai alat kecantikan yang mahal, wajahnya teduh alami.

"Ojek neng ojek", teriakan para pengojek dipinggir jalan.
"Tidak bang, maaf" menjawab dalam seulas senyumnya.
Sampai di ujung, ia pun naik mobil kecil. Penuh dan sesak didalamnya. Lagi-lagi ada hal yang membuat ia tertegun. Beberapa penumpang di mobil itu ternyata berpenampiln tak biasa.

Ia mendapat kursi yang disamping pintu. Badannya kecil sehingga tak terlalu sempit buatnya duduk di bangku ujung pintu itu. Didepannya ada 3 orang ibu - ibu dan satu orang bapak. Namun yang seorang ibu sepertinya masih muda, masih pas jika di panggil mbak. Wajahnya mereka berdandan. Bahkan sangat cantik dan manis jika dilihat. Dan ibu-ibu juga masih cantik-cantik. Badannya ideal dan masih sehat.

Lalu seorang bapak yang duduk di pojok bangku belakang,   ia asyik melihat keluar jendela. Sedangkan 3 perempuan tadi asyik bercanda, hingga menghebohkan mobil angkot. Perempuan yang masih muda itu ternyata anaknya, dengan bahasa ngapak orang tegal ataukah kebumen bilang "mak awake dhewek mudun ning dhi?"
"Ning cerak apotek wae yak" kata seorang ibu.
Dalam obrolan mereka amat bahagia, wajah lelahnya tak terlihat. Tawa dan canda mereka pun bikin ketawa penumpang lainnya. Termasuk wanita itu sedari tadi senyum senyum melihat obrolan dan tingkah mereka.

Dan apakah kamu tahu mereka itu siapa? Pekerjaan mereka apa? Ya, mereka itu pengamen jalanan. Pengamen yang menggunakan pakaian adat lengkap dengan gamelan dan sinden. Pengamen yang mencari makan dengan jalan sepanjang hari menyusuri ruko-ruko. Tetapi disaat mereka pulang mereka masih bisa bercanda tanpa beban hidup. Sekilas obrolan mereka tentang esok pagi akan pergi kemana supaya dapet uang banyak.

Ada sebersit tanya ketika tak sengaja mendengar ucapan itu, "apakah tujuan hidup itu hanya uang utk esok?"

Minggu, 25 Januari 2015

Kekuatan doa.. 1

Ya Allah, syukur ku panjatkan padaMu

Dalam hening aku berfikir, seolah terputar kembali kenangan beberapa tahun silam. Tentang doa, mimpi dan cita-cita.

Air mata menetes hati mengharu dalam hening. Terekam beberapa doa yang terpanjatkan.

Dan kini, doa-doa itu Kau ijabah. Perlahan namun kepastianMu adalah yang terbaik. Kini ku mengerti arti dalam setiap langkah kaki, dalam setiap tangan yang tergerak, dalam setiap bibir yang mengucap menjadi beribu kata - kata doa. Semua berporos dalam satu hati yang yakin dan keteguhan serta keistiqomahan.

Allah, Engkau lebih tahu kemampuanku. Apa yang aku butuh dari pada apa yang hanya menjadi nafsu ku belaka. Allah dalam kesungguhan aku meminta untuk menjadi seorang sarjana, dalam penuh harap aku ingin menjadi seorang akuntan, dan dalam kesahajaan yang masih perlu banyak perbaikan ilmu aku ingin menorehkan tulisan untuk kemaslahatan umat. Dalam segala kekurangan dan kelemahanku, kau sanggupkan aku untuk mengemban setiap amanah ini.

Allah, Rahman Mu begitu menghangatkan. Memeluk seluruh jiwa dan raga dalam kehausan ruh yang setiap saat merubah. Ijinkanlah hamba menapaki setiap jalanMu dalam keikhlasan. Ijinkanlah hamba merebah dalam malam mu dengan penuh kesyukuran. Ijinkanlah hamba menegadah di serpertiga malamMu ke kedunia dalam kekhusyukan memohon ampunan dan ridho Mu.

Allah, lirih hati ini membisik setiap saat agar Kau beri aku keteguhan. Pinta yang tak pernah putus akan kebaikan pada hambaMu ini. Dan perlindungan akan kejahilan dunia yang fana.

@lusirokhmay

Jumat, 23 Januari 2015

Merawat Cinta Melalui Sastra


Ust. Habiburrahman el Shirazy


Rasulullah SAW bersabda :

“Barang siapa yang Allah menghendaki kebaikan pada diri seseorang maka Allah akan memfakihkan (kefahaman yang dalam) dalam agama Allah”

n      Alloh akan meringankan langkahnya menuju kebaikan agar faham/fakih

Orang yang fakih berarti ia akan mengerti, memahami, menghayati dan mengamalkan.

Ciri-ciri orang yang dikehendaki baik oleh Allah
n      jika seseorang dikehendaki baik oleh Allah, maka akan diberi kefahaman akan ajaran-ajaran Allah SWT.

Contoh orang yang kaya dan fakih di jaman Rasulullah saw :
-          Ustman bin Afwan
-          Abdurahman bin Auf

  • Perbedaan antara yang faham dan tidak faham akan ajaran Allah SWT :

  1. Niat
Sabda Rasulullah saw :

“Barang siapa yang melangkahkan kakinya menapaki sebuah jalan untuk mencari ilmu karena Allah, maka Allah akan memudahkan dengn langkahnya itu ke surga”

Perumpamaan, ada dua orang yang sama-sama akan pergi ke kampus/kerja. Sama-sama berangkat jam 5, sama-sama naik angkutan tetapi karena beda pemahaman diantara mereka maka niat awal untuk pergi ike sekolah/ kerja juga berbeda. Ia yang faham akan berniat pergi kekampus/kerja untuk mencari ilmu dan ibadah karena Allah sedangkan yang tidak faham akan meniatkan hal lainnya, missal ke kampus hanya karena ingin bertemu “seseoang”.

  1. Cinta
Setiap perbuatan di mulai dengan mengucapkan basmallah. Yang mana ucapan ini merupakan perwujudan rasa syukur akan nikmat Allah yang telah diberikan yang berupa kasih saying Allah meliputi Ar Rahman dan Ar Rahim.
Sifat Ar Rahman Allah kepada makhluk-Nya yaitu Maha cinta-Nya Allah kepada setiap makhluk yang ada di dunia baik yang taat maupun yang taat. Mereka semua diberikan kenikmatan di dunia.
Sifat Ar Rahim Allah merupakan Maha cinta-Nya Allah di akhirat nanti kepada makhluk-Nya yang beriman dan taat.
Ibadah yang tertinggi adalah ibadah yang di sertai dengan kecintaa kepada Allah.

Allah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 165 :

“Di antara manusia ada yang mencintai sekutu-sekutu selain Allah. Mereka mencintainya sebagaimana kecintaan mereka pada Allah, adapun orang-orag yang berimanlebih dalam cintanya kepada Allah. Seandainya orang-orang yang zalim itu menyaksikan tatkala melihat azab (pada hari kiamat) bahwa sesungguhnya seluruh kekuatan adalah milik Allah dan bahwa Allah sangat beart siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). (QS. Al Baqarah : 165)”

-- Diantara manusia ada orang mengambil sekutu selain Allah, mereka mencintai sekutu-sekutunya melebihi Alalh, ini merupakan cinta yang salah
Kadang sekutu itu bisa berupa TV, harta yang menumpuk bahkan atasan ditempat kerja. Disaat ada panggilan Allah untuk sholat, untuk berbuat keebaikan ia tinggalkan. Namun disaat ada perintah dari atasan langsung dikerjakan (samina wa atho’na) dan perintah Allah masih sering ditinggalkan.
-- Orang yang beriman sangat mencintai Allah, Allah diatas segalanya inilah cinta yang benar
-- diakhirat nanti yang dicintai dan diikuti berlepas diri dari yang mengikuti,
-- Dan disaat itu mereka yang mencintai sekutu-sekutu akan menyesal.
-- Amal yang mereka kerjakan itu membuat celaka dan tidak akan keluar dari neraka.

Dalam keluarga yang beriman, maka setiap hari akan selalu berpikir untuk teru mencintai Allah.
Femona saat ini, anak-anak dibiarkan dalam pergaulan bebas dan hanya didiamkan oleh orangtuanya. Padahal nanti akan ada pertanggung awabannya bagi orangtua.

Allah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 168

“Wahai seklaian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat dibumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”

-- Wahai manusia makanlah yang ada dimuka bumi yang halal dan thoyib, dan jangan mengikuti langkah-langkah syaitan. Syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.
-- Allah akan menyiapkan ganti yang lebih besar (kebaikan) bagi yang menghindari hal-hal subhat.
  • Kunci dalam keluarga

1. Meletakkan cinta kepada Allah diatas segalanya
2. Rizki yang halal dan Thoyib
Agar cinta dalam rumah tangga abadi, tidak ahanya di dunia namun akan sampai di akhirat nanti, maka rizki yang diperoleh harus dijamin halal dan thoyib sehingga akan membawa barokah. Dan mudah bagi Allah memberikan rasa kenikmatan dan merasa kaya raya untuk hamba-Nya. Sehingga dengan memakan makanan yang berasal dari rizki yang hlal dan thoyib, anggota keluarga akan mudah diajak untuk berbuat kebaikan (menghafal qur’an, sholat dan lainnya) karena kebarokahan rizki halal tersebut.
3. Jangan mengikuti langkah –langkah syaitan.
  • Bagaimana menjaga cinta dengan sastra

Sastra yang dimaksud merupakan sastra yang penuh akhlakul karimah. Sastra = adab. Yang sangat dekat dengan nilai-nilai pendidikan.
Dimana adab berasal dari bahasa arab.

Rasulullah bersabda
“Allah mengadabku (mendidik) diriku, maka akhlak ku menjadi baik”

Sastra yang baik meliputi :
1. Indah
2. Beretika

Dalam rumah tangga yang harmonis harus bisa beretika dan bersastra. Misalnya dalam berbicara dengan memilih kata-kata yang beretika dan indah/baik sehingga akan menjadi ungkapan atau perkataan yang baik pula.

Syaikh muhammad
"Salah satu fungsi sastra adalah utk melunakkan hati" 

--- terutama hati2 yang keras, perlu membaca sastra.
> Sastra yg bercahaya al qur'an adalah sastra yang mengikuti al qur'an.
> Sastra terkait dg kata2, yg membentuk anak, dan mencerminkan bangsa.

Alloh memberikan tuntunan kita untuk berkata-kata, dalam Surat Ibrahim ayat 24-27 :

24. Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit,
25. Pohon itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Dan Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat.
26. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun.
27. Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh dalam kehidupan di dunia dan di akhirat dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan berberbuat apa yang Dia kehendaki.


*Kalimat yg baik seperti pohon yang baik, akarnya kokoh dan kuat.
Untuk itu dalam hal berbicara dengan anak kita harus menggunakan kata, pilihan diksi yangg baik untuk menciptakan anak yang beradab berakhlakul karimah.

*Perumpaan kalimat yg buruk itu seperi pohon yang dicabut seakar2nya yang akan tumbang dan lama-lama akan mati dan membusuk. Allah selalu menetapkan perkataan orang-orang beriman yang tetap dan kokoh di dunia dan akhirat.
  • Dasar mencintai

1. Karena melaksakan perintah Alloh.
2. Dalam mempratekkan cinta itu sesuai dengan koridor Alloh dan RasulNya.
Mencintai krn Alloh, maka membencipun krn Alloh.
Bukan benci orangnya melainkan benci sifatnya misal maksiatnya dan tetap menghormati karena manusia ciptaan Alloh.


Kajian Ikadi, 11 Januari 2015

@lusirokhmay