Senin, 12 Oktober 2015
Selasa, 01 September 2015
Favorit
Baca.. baca.. baca...
Jika kita ingin tahu dunia maka bacalah
Jika ingin berwawasan luas maka bacalah
Membaca
Hal yang tak pernah merugikan
Mari membaca, membuka jendela nusantara
Meraih wawasan dunia
Dreams
Yakin dalam setiap doa
Yakin akan janji Allah
Yakin akan indahnya ketetapan dari-Nya...
Sabtu, 15 Agustus 2015
Qurban saksi cinta
Lets join,
Tebar Qurban bersama An-Nahl goes to Pandeglang dan Tasik.
Segera hubungi contac personnya, pilih hewan terbaik sebagai bukti cintamu pada-Nya..
Kamis, 09 Juli 2015
Cahaya Ramadhan
Ada asa yang tergenggam
Ada harap yang terpendam
Dalam sebuah dekapan
Satu dalam ikatan
Penguat hati dan tali iman ketaatan
Ukhuwah....
Rabu, 08 Juli 2015
Waktu mu
Waktumu penuh arti, hingga kau tak siakan sedikitpun tuk yang tak berarti. Waktumu kau maknai, sedetik jarum bergeser tak pernah terlewat olehmu asma-Nya. Waktumu berharga, demi mimpimu kau gunakan setiap kesempatan yang ada. Waktumu sangat indah, setiap moment kau abadikan didalam hati. Waktumu tak pernah berakhir, hingga hidupmu akan abadi sampai nanti disurga-Nya.
Jika kau Tanya aku Rindu mereka, maka begitu juga dengan Jawabku..
Rabu, 01 April 2015
Tentang Rasulullah saw
Matahari karena doanya tenggelam terlambat,
Bulan terbelah dan pepohonan sujud padanya ?
Alif hidungnya, nun alisnya, dan mim bibirnya
Jika Yusuf mendapat separoh ketampanan
Maka dia telah diberi ketampanan sempurna.
Di tangannya ada berkah, dihatinya ada cinta
Dimatanya ada telaga
Di dalamnya kita bisa berenang dalam sejuk kasihnya.
Kasihnya dirasa hingga bahkan oleh si kafir yang durhaka
Tawadhu, sabar, syukur, ikhlas, dan selalu berlapang dada
Senyuman dari bibirnya tak pernah sirna
Dia mengingat Allah di setiap waktunya
Memberi syafaat hingga selamat umatnya dari siksa neraka
Berkorban bahkan dengan darah dan air mata
Yang kami inginkan darimu
Adalah bisa bersama denganmu
Ya Rasulullah…..
Kamukah orangnya itu ?
Yang apabila ditanya :
“Apa saja kegiatanmu sekarang ? “
“Aku sedang sibuk benahi hati,
Koreksi nurani, meletakkan sesuatu sesuai posisi,
Dan membuang yang tidak penting sama sekali”
Sebab berarti kamu telah memasuki masuk dalam kotak
Selasa, 31 Maret 2015
Mengikhlaskan....
Ikhlas itu mudah terucap namun sulit terlaksana. Ikhlas dibibir sangat ringan tapi dihati amat berat. Dan untuk belajar ikhlaspun tak akan pernah mengenal waktu dan juga usia. Godaan itu selalu beriringan bahkan berulang tanpa disadari.
Karena hati yang rapuh mempertahankan ketulusan akan sulit. Dan hati yang tangguh mampu membentengi diri dengan iman yang kuat. Tulus tak kan lagi menjadi alasan niat, melainkan hanya karena Allah niat timbul dari hati menuju akal. Hingga terlaksana dalam perbuatan yang tak pernah akan diungkit dalam kata bahkan benak sekalipun.
Hati yang ikhlas pasti syukur akan menghias dalam setiap waktu dan keadaan. Wajah sahaja penuh ketulusan terpancar dikecantikan. Dalam kesederhanaan penuh tawadhu menjadi kebiasaannya. Hingga tercipta akhlak yang mulia dalam kesehariannya.
Ikhlas.. belajarlah ikhlas setiap saat. Semoga kebiasaan ikhlas akan menjadi sifat yang terus melekat dan menjadikan akhlak kita di ridhoi Allah..
Saat kau merasa paling menderita
Suasana hati memang tidak menentu dan tak bisa ditebak. Kadang wajah seseorang terlihat ceria tetapi entah dengan hatinya. Pun ketika terlihat begitu tegar dalam kehidupan, dalam hatinya tak ada yang tahu. Keceriaan dan ketegaraan itu seolah mengisyaratkan bahwa dirimu dalam keadaan baik-baik saja, tak ada beban dan juga fikiran berat.
Begitu tenang dalam berjalan dan menjalani kehidupan. Bukan berarti tak ada masalah dalam kehidupannya. Hal itu timbul karena rasa syukurnya. Aku yakin, jika seseorang lebih besar rasa syukurnya daripada keinginan nafsunya pasti ia akan tenang dan bersahaja. Dan satu lagi, saat ia bisa menjadi bijak sungguh hati memang tak pernah bohong. Setiap peristiwa yang terjadi akan selalu beriringan dengan rasa tulusnya.
Lihatlah mata teduh dari seorang ibu kepada anaknya. Mata mengisyaratkan isi hati seseorang. MasyaAllah, kasih ibu itu tiada batasnya. Tetapi apakah mata akan selalu sama untuk orang yang berbeda? Entahlah, semua itu tergantung hatinya.
Akhlak lah yang menentukan isi hati. Jika karakter dan sikap bisa dilihat secara visual, tidak dengan iman. Iman hanya dihatinya, tolak ukurnya adalah akhlak. Aku belum mampu untuk berbicara tentang akhlak. Tetapi akhlak itu penentu nomor satu dalam kehidupan. Soo, saat kau punyai hati yang tulus penuh syukur, bijak dalam kehidupan dan paling utama akhlak yang baik maka tak ada derita dihidup itu.
Pernahkah kau merasa ditegur saat kau mengadukan penderitaan kepada Allah ? Ataukah kita yang tak merasakan tegurannya? Saat kau mengadu akan derita, Allah mempunyai cara lain untuk menegurmu. Melalui dunia Ia perlihatkan tentang derita. Bukan derita mu tapi derita orang lain. Saat hati bijakmu melihat hal-hal itu pasti kau segera menyadari. Syukurmu pun akan bertambah dan akhlak mu terbalut dalam sikap yang kau tunjukkan. Bukankah begitu ?
Diperistiwa yang terjadi pada diri sendiri bersamaan dengan itu ada peristiwa orang lain yang bisa dilihat. Tak semua akan lebih baik dan juga akan lebih buruk. Semua peristiwa adalah yang terbaik menurut Allah. Ia berikan kehidupan sesuai kesanggupan hamba-hambaNya. Jadi jangan merasa paling menderita karena Allah beri kita kekuatan untuk melaluinya.
Iya Benar, Dunia itu hanya Sandiwara
Lakon seperti apa yang akan kita mainkan di dunia ini. Apakah itu peran utama dalam kebaikan ataukah justru peran antagonis dikehidupan. Pilihan peran ada ditangan masing-masing. Tetapi tak akan pernah terlepas dari kuasa-Nya untuk yang menyadari. Ironis memang jika tak punya kesadaraan akan itu.
Lalu bagaimana dengan diriku ? Sebelum kau menilai orang maka nilailah dirimu sendiri. Apakah kamu yakin akan peran yang kamu mainkan itu ? Yakinkah kamu dalam kebaikan? Ataukah kamu yang dalam antagonis dunia?
Tahukah dirimu yang merasa paling baik justru kamulah yang buruk dimata Allah ? Karena apa ? Karena Allah tidak suka orang-orang yang dihatinya ada kesombongan sebesar biji zarrah sekalipun. Benar, harus hati-hati dalam menilai diri.
Berlakulah apa adanya didunia ini. Pilihlah peran kebaikan dan perankan sebaik-baiknya. Ya sebaik-baiknya peran dimata Allah dan Rasul untuk menjauhi larangan dan mematuhi perintah-Nya. Hidupkan peranmu dengan melibatkan Allah dan Rasul dihati. Pancarkan kharisma dalam peranmu dengan menjalankan segala perintah Allah dan sunah Rasul. Sungguh, dunia itu hanya sementara. Jangan kau korbankan yang abadi hanya untuk kemegahan sementara.
#Ntms #thanksfulltoAllah
Minggu, 08 Maret 2015
Langit....
Senin, 02 Maret 2015
Cantik
Kulit bening dan aroma yang wangi,
Tapi cantik itu indahnya sabar, beningnya syukur
Dan wanginya kemampuan memaafkan
Cantik itu bukan seberapa tinggi hidungmu,
Dan seberapa indah matamu,
Tapi lebih kepada seberapa tinggi akhlakmu
Dan seberapa indah hatimu.
Cantik wajah bisa hilang bersama zaman, sirna dimakan usia. Namun cantiknya hati dan rupawannya pekerti adalah abadi,
Itulah cantik sejati </p>
#ustadzah halimah alaydrus #Tutur hati
Kepadanya dengan Penuh Cinta
Dia memang bukan siapa siapa untukmu cuma lelaki paruh baya yang berusaha hidup baik di kelasnya, tapi buatku dia lelaki terbaik yang pernah kutemu. Bahagianya adalah bahagiaku, tangisnya adalah deritaku karena dia adalah ayahku…
Sabtu, 28 Februari 2015
Berubah atau kah Mengubah ?
Sudah seharusnya bisa mengubah seiring jalan berubah. Mengubah bukan dengan cara paksa melainkan saling mengingatkan. Karena diri juga harus terus berubah menuju yang terbaik. Maka mengubah pun pasti akan berkesinambungan. Tak mudah mengubah yang disekitar tanpa ada perubahn dari diri sendiri. Tak kan terekam dalam nyata jika tanpa teladan pasti. Teladan, menjadi figur yang bisa mengubah dan juga membuat berubah.
Adakah buktinya ? Sangat banyak. Kita lihat dari teladan utama kita umat islam Nabi Muhammad saw.
Nabi adalah panutan bahkan segala tingkah lakunya menjadi contoh utama bagi kita umat islam. Kita baca buku tentang Nabi karena kita ingin tahu dan mengikuti segala akhlak beliau. Yang mana hal tersebut akan membuat kita berubah dan juga mengubah. Ya, tentunya berubah dan mengubah dalam hal kebaikan. Jangan sampe hal sebaliknya yang terjadi. Na'uzubillah...
Tak lepas dalam hal berubah dan mengubah adalah waktu. Ia sang waktu yang akan membersamai selalu. Waktu yang akan menjadi saksi setiap detail perubahan yang terjadi. Dan pada akhirnya waktu jugalah yang mengatakan sampai mana kita telah mengubah dan berubah. Pada akhirnya yang berbicara, ya akhir yang berbicara. Akhir yang membuktikan, akhir yang menyatakan. Akhir yang tak pernah kita ketahui sendiri.
Kamis, 26 Februari 2015
Ia Dalam Inspirasiku #2
Selasa, 24 Februari 2015
Allah, yang kutuju
Allah, masih amat berat bagiku
Jika sesamaku ada dalam penggalan kisah dunia ku ini, itu karena takdir-Mu
Allah, tiada yang kumiliki selain Cinta-Mu
Allah, teguhkan hati ini dalam agamaMu
Jumat, 06 Februari 2015
Ia dalam Inspirasiku...
Tak ada kejutan spesial untuk tahun ini.
Tapi ada hadiah terindah disetiap waktunya..
Apakah pernah dalam pintas fikirmu bertanya akan kenyataan yang selalu kau jalani ? . Hati kecil membisikan tanya dilamunan sore hari.
Hey, jangan suka melamun. Suara dari belakang yang memecahkan angan. Tersadar dan segera bangkit ternyata tak ada seorang pun yang datang. Bahkan tak jua jejak kaki ditanah yang meninggalkan tanda ada seorang telah lewat. Semakin bertanya-tanya dalam hati.
Lalu berjalan dengan gontai penuh tanya yang entah siapa akan beri jawabannya.
Dari kejauhan sosok itu pun terlihat asyik sendiri dalam dunianya. Tak seorang tahu apa sebenernya yang dipikirkan. Hanya mereka dan menerka bagai teka teki bagi orang yang penasaran. Padahal ia acuh akan sekitar, kecuali dalam kebaikan. Tak pernah dan terbesit untuk mendendam meski terluka. Sekalipun itu kata dari lidah yang tajam,bahkan ia tak ingin hati dan fikir mengingatnya. Terus memohon perlindungan untuk menata hati agar memaafkan dengan tulus.
Dunianya biasa saja, sama seperti kebanyakan orang. Kebanyakan para pemuda yang penuh semangat menggebu. Banyak list mimpi-mimpi yang ingin di capai dalam cita-citanya yang mulia. Namun, ia tak ingin menjadi pusat perhatian. Dimana ia bersosialisasi bagi orang lain yang melihat, ia hanya orang biasa tapi untuk sahabat-sahabatnya, ia adalah sosok bijaksana penuh kasih sayang dan kelembutan. Sifatnya yang pemalu menjadikan ia tak pernah ingin menjadi terdepan hanya dalam nama.
Mungkin banyak yang tak kan percaya dengan segala apa yang dilakukan. Bahkan banyak yang tak tahu apa yang telah di lakukan. Sosok ketulusan itu amat rapih tersimpan hanya untuk dirinya dan Allah saja. Senyum ramah menghangat kepada setiap orang yang ditemuinya. Berharap ada amalan yang bisa membawanya ke Surga.
Sinar mata kasih sayang yang terpancar seolah mematik simpatik dari sebuah penjuru. Tertuju pada sebuah keluarga sedang berjalan di pinggir jalan. Anak yang di gendong dalam dekapan seorang ibu. Kala itu waktu sudah amat petang sehingga lamat lamat terlihat wajah sayu mereka. Seorang bapak dengan kuat menarik sebuah gerobak. Gerobak itu sama percis dengan gerobak sampah hanya saja atasnya tertutup. Mereka berjalan beriringan, entah kemana tujuannya. Mata itu masih mengekor penuh tanya.
Tiba-tiba sang bapak berhenti dan menyandarkan gerobaknya ditepi jalan. Lalu ibu itu duduk di tepi trotoar. Berselonjor kaki terasa lelahnya amat sangat dari perjalanan itu. Anak itu mengeliat dalam balutan keredong jarit yang lusuh. Matahari sudah benar-benar menghilang. Sinar lampu jalan menjadi penerangan bagi mereka. Dengan sigap bapak merapikan gerobak yang ia sandarkan. Lalu ibu menidurkan anaknya ke gerobak yang sedari tadi ditarik sang bapak. Sedangkan bapak itu dengan wajah sahajanya menyandarkan tubuh ke gerobak.
Tenang dan nyaman tersorot dari wajah mereka. Begitu menikmati kehidupan yang jauh dari kecukupan. Air mata pun menetes dalam hati merasakan perihnya hidup mereka.
Lalu ia merogoh sakunya, terdapat beberapa lembar uang. Matanya mencari-cari sesuatu, hingga ia melangkah pada sebuah warung. Ia memesan pada ibu sang penjual warung lalu pergi dengan tentengan plastik ditangan. Ia kembali melangkahkan kakinya dengan cepat. Sepertinya wanita itu terburu menuju suatu tempat. Dan mendadak ia langkahkan kakinya dg perlahan.
Tak tega sebenernya ia memanggil. Dengan pelan dan lembut ia bersuara
" pak, pak"
"Iya neng, ada apa ya ?, Sang bapak menjawab dengan suara kaget"
"Maaf pak, mengganggu tidur bapak. Ini saya ada beberapa bungkus nasi, buat bapak makan". Dengan suara parau wanita itu mengeluarkan suara dan segera mengulurkan tentengan plastik yang sedari tadi ia bawa.'
"Makasih neng, semoga Allah membalas kebaikan neng'. Sambil tersenyum bapak itu menerimanya. Matanya berbinar, wajah sayunya kini terlihat cerah krn rasa bahagia.
"Aamiin, Sama-sama pak", seraya berdiri dan pergi dengan senyuman tulusnya.
Tidak ada yang melihat dan juga tak ada yang akan diceritakan. Begitulah sosoknya yang tulus. Anggun bukan hanya karena parasnya melainkan hatinya. Meski ia tak bermake up tebal, dan tak pernah memakai alat kecantikan yang mahal, wajahnya teduh alami.
"Ojek neng ojek", teriakan para pengojek dipinggir jalan.
"Tidak bang, maaf" menjawab dalam seulas senyumnya.
Sampai di ujung, ia pun naik mobil kecil. Penuh dan sesak didalamnya. Lagi-lagi ada hal yang membuat ia tertegun. Beberapa penumpang di mobil itu ternyata berpenampiln tak biasa.
Ia mendapat kursi yang disamping pintu. Badannya kecil sehingga tak terlalu sempit buatnya duduk di bangku ujung pintu itu. Didepannya ada 3 orang ibu - ibu dan satu orang bapak. Namun yang seorang ibu sepertinya masih muda, masih pas jika di panggil mbak. Wajahnya mereka berdandan. Bahkan sangat cantik dan manis jika dilihat. Dan ibu-ibu juga masih cantik-cantik. Badannya ideal dan masih sehat.
Lalu seorang bapak yang duduk di pojok bangku belakang, ia asyik melihat keluar jendela. Sedangkan 3 perempuan tadi asyik bercanda, hingga menghebohkan mobil angkot. Perempuan yang masih muda itu ternyata anaknya, dengan bahasa ngapak orang tegal ataukah kebumen bilang "mak awake dhewek mudun ning dhi?"
"Ning cerak apotek wae yak" kata seorang ibu.
Dalam obrolan mereka amat bahagia, wajah lelahnya tak terlihat. Tawa dan canda mereka pun bikin ketawa penumpang lainnya. Termasuk wanita itu sedari tadi senyum senyum melihat obrolan dan tingkah mereka.
Dan apakah kamu tahu mereka itu siapa? Pekerjaan mereka apa? Ya, mereka itu pengamen jalanan. Pengamen yang menggunakan pakaian adat lengkap dengan gamelan dan sinden. Pengamen yang mencari makan dengan jalan sepanjang hari menyusuri ruko-ruko. Tetapi disaat mereka pulang mereka masih bisa bercanda tanpa beban hidup. Sekilas obrolan mereka tentang esok pagi akan pergi kemana supaya dapet uang banyak.
Ada sebersit tanya ketika tak sengaja mendengar ucapan itu, "apakah tujuan hidup itu hanya uang utk esok?"
Minggu, 25 Januari 2015
Kekuatan doa.. 1
Ya Allah, syukur ku panjatkan padaMu
Dalam hening aku berfikir, seolah terputar kembali kenangan beberapa tahun silam. Tentang doa, mimpi dan cita-cita.
Air mata menetes hati mengharu dalam hening. Terekam beberapa doa yang terpanjatkan.
Dan kini, doa-doa itu Kau ijabah. Perlahan namun kepastianMu adalah yang terbaik. Kini ku mengerti arti dalam setiap langkah kaki, dalam setiap tangan yang tergerak, dalam setiap bibir yang mengucap menjadi beribu kata - kata doa. Semua berporos dalam satu hati yang yakin dan keteguhan serta keistiqomahan.
Allah, Engkau lebih tahu kemampuanku. Apa yang aku butuh dari pada apa yang hanya menjadi nafsu ku belaka. Allah dalam kesungguhan aku meminta untuk menjadi seorang sarjana, dalam penuh harap aku ingin menjadi seorang akuntan, dan dalam kesahajaan yang masih perlu banyak perbaikan ilmu aku ingin menorehkan tulisan untuk kemaslahatan umat. Dalam segala kekurangan dan kelemahanku, kau sanggupkan aku untuk mengemban setiap amanah ini.
Allah, Rahman Mu begitu menghangatkan. Memeluk seluruh jiwa dan raga dalam kehausan ruh yang setiap saat merubah. Ijinkanlah hamba menapaki setiap jalanMu dalam keikhlasan. Ijinkanlah hamba merebah dalam malam mu dengan penuh kesyukuran. Ijinkanlah hamba menegadah di serpertiga malamMu ke kedunia dalam kekhusyukan memohon ampunan dan ridho Mu.
Allah, lirih hati ini membisik setiap saat agar Kau beri aku keteguhan. Pinta yang tak pernah putus akan kebaikan pada hambaMu ini. Dan perlindungan akan kejahilan dunia yang fana.
@lusirokhmay
Jumat, 23 Januari 2015
Merawat Cinta Melalui Sastra
- Perbedaan antara yang faham dan tidak faham akan ajaran Allah SWT :
- Niat
- Cinta
- Kunci dalam keluarga
- Bagaimana menjaga cinta dengan sastra
- Dasar mencintai