"Ya Allah bereskanlah agamaku yang mana agama itu menjadi pokok urusan bagiku. Bereskan urusan duniaku yang menjadi tempat hidupku. Dan bereskanlah pula urusan akhiratku yang mana akhirat itu tempat negri kembaliku. Jadikan hidupku itu hanya untuk menambah kebaikan. Dan jadikan pula kematian bagiku hanya tempat untuk istirahat dari berbuat jahat"

Rabu, 25 Juni 2014

Sekilas Riak dalam Gelombang

Dalam ikatan ini, tanpa kata kita berikrar 
Tanpa ucap hati saling mengerti dan merasakan 
Tanpa pertemuan jiwa tetap kan selalu membersamai 
Bukan kah begitu ? 

Namun setiap langkah yang ditempuh tak akan selalu terasa menyenangkan. Bulir padi pun akan menguning dikala masa panen. Saat kemarau digantikan dengan tanaman palawija beranekaragam. Petani harus bersabar merangkai proses hingga panen tiba. Begitupun dimasa paceklik semua serba dihemat. Waktu terasa panjang, tetapi tak tergurat sedih bahkan memprotes keadaan. Bukan hanya seorang yang menanggung tapi kebersamaan mereka mengalahkan semua kesusahan yang dirasa. Gotong royong dalam memperdayakan satu sama lain hingga terbentuk lembaga kemasyarakan untuk petani. Saling memberi dan menerima tanpa kata hanya dalam isyarat bukti peduli walaupun dalam hal sekecil apapun. Yaa dalam sabar dan syukur mereka menerima. 

Tak pernah meminta akan setiap pemberian sebuah balasan. Tapi akan selalu menerima setiap perbaikan dalam kesalahan. Ingin dan mimpi seorang terwujud dengan indah bila bersama dalam kerelaan pencapaian. Tanpa ego masing-masing, tanpa pula paksaan dengan yang lain. Apakah saran dan kritik itu sulit diterima hanya karna kedudukan ataupun jabatan yang tak setara? Selalu kah mereka merasa lebih berpengalaman daripada kami yang masih ingusan.Adakah ini penghalang dalam ketulusan untuk bersama ? 

Tulus, dalam ikatan bagaikan keluarga meskipun entah masing-masing dari mana asal usulnya. Tak mudah menjaganya, hal yang tak terlihat namun sangat mendekatkan. Jika ada yang bilang hanya karna sebuah nama untuk tahta, adakah pengajuan pengunduran diri ? Tak pantas sebab saudara menjadi terluka. Sejatinya waktu itu yang mengatakan pada kita, yang dekat dan yang jauh, yang benar dan salah. Dan juga yang mengerti dan memahami dalam ikatan tak ada kata benar dan salah, jauh ataupun dekat tapi bersama selalu saling mengingatkan dan menasehati dengan kasih sayang. Bersama memperbaiki kesalahan menjadi benar, dan mendekatkan yang terasa jauh. 

Ketika gelombang datang karna perbedaan. Semua ingin dimengerti, tapi tak mau mengerti yang lain. Semua berpendapat tapi tak mau menerima saran dari yang lain. Sekalipun diri dalam perbedaan kedudukan, lihatlah tujuan yang ingin dicapai. Semua bukan untuk kita tapi mereka, lihatlah mereka. Seperti para petani, saat musim tanam padi mereka dengan suka rela memberikan benihnya kepada yang lain. Tanpa mereka memikirkan nanti jika hasil panen ternyata jauh berbeda. Karena sebuah keyakinan semua akan kembali pada diri masing-masing dalam kadar ketulusan masing-masing. 

Masalah datang untuk menguatkan
Masalah juga datang untuk menguji
Dalam perbedaan ini harusnya menjadi indah 
Setiap kata akan terangkai menjadi asa 
Bersama kita gapai dan wujudkan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar