Ust. Habiburrahman el Shirazy
Rasulullah SAW bersabda :
“Barang siapa yang Allah menghendaki kebaikan pada diri
seseorang maka Allah akan memfakihkan (kefahaman yang dalam) dalam agama Allah”
n
Alloh akan meringankan langkahnya menuju
kebaikan agar faham/fakih
Orang yang fakih berarti ia akan mengerti, memahami,
menghayati dan mengamalkan.
Ciri-ciri orang yang dikehendaki baik oleh Allah
n
jika seseorang dikehendaki baik oleh Allah, maka
akan diberi kefahaman akan ajaran-ajaran Allah SWT.
Contoh orang yang kaya dan fakih di jaman Rasulullah saw :
-
Ustman bin Afwan
-
Abdurahman bin Auf
- Perbedaan antara yang faham dan tidak faham akan ajaran Allah SWT :
- Niat
Sabda Rasulullah saw :
“Barang siapa yang melangkahkan
kakinya menapaki sebuah jalan untuk mencari ilmu karena Allah, maka Allah akan
memudahkan dengn langkahnya itu ke surga”
Perumpamaan, ada dua orang yang sama-sama akan pergi ke
kampus/kerja. Sama-sama berangkat jam 5, sama-sama naik angkutan tetapi karena
beda pemahaman diantara mereka maka niat awal untuk pergi ike sekolah/ kerja
juga berbeda. Ia yang faham akan berniat pergi kekampus/kerja untuk mencari
ilmu dan ibadah karena Allah sedangkan yang tidak faham akan meniatkan hal
lainnya, missal ke kampus hanya karena ingin bertemu “seseoang”.
- Cinta
Setiap perbuatan di mulai dengan mengucapkan basmallah. Yang
mana ucapan ini merupakan perwujudan rasa syukur akan nikmat Allah yang telah
diberikan yang berupa kasih saying Allah meliputi Ar Rahman dan Ar Rahim.
Sifat Ar Rahman Allah kepada makhluk-Nya yaitu Maha
cinta-Nya Allah kepada setiap makhluk yang ada di dunia baik yang taat maupun
yang taat. Mereka semua diberikan kenikmatan di dunia.
Sifat Ar Rahim Allah merupakan Maha cinta-Nya Allah di
akhirat nanti kepada makhluk-Nya yang beriman dan taat.
Ibadah yang tertinggi adalah ibadah yang di sertai dengan
kecintaa kepada Allah.
Allah berfirman dalam surat
Al Baqarah ayat 165 :
“Di antara manusia ada yang mencintai sekutu-sekutu selain
Allah. Mereka mencintainya sebagaimana kecintaan mereka pada Allah, adapun
orang-orag yang berimanlebih dalam cintanya kepada Allah. Seandainya
orang-orang yang zalim itu menyaksikan tatkala melihat azab (pada hari kiamat)
bahwa sesungguhnya seluruh kekuatan adalah milik Allah dan bahwa Allah sangat
beart siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). (QS. Al Baqarah : 165)”
-- Diantara manusia ada orang mengambil sekutu selain Allah,
mereka mencintai sekutu-sekutunya melebihi Alalh, ini merupakan cinta yang
salah
Kadang sekutu itu bisa berupa TV, harta yang menumpuk bahkan
atasan ditempat kerja. Disaat ada panggilan Allah untuk sholat, untuk berbuat
keebaikan ia tinggalkan. Namun disaat ada perintah dari atasan langsung
dikerjakan (samina wa atho’na) dan perintah Allah masih sering ditinggalkan.
-- Orang yang beriman sangat mencintai Allah, Allah diatas
segalanya inilah cinta yang benar
-- diakhirat nanti yang dicintai dan diikuti berlepas diri
dari yang mengikuti,
-- Dan disaat itu mereka yang mencintai sekutu-sekutu akan
menyesal.
-- Amal yang mereka kerjakan itu membuat celaka dan tidak
akan keluar dari neraka.
Dalam keluarga yang beriman, maka setiap hari akan selalu
berpikir untuk teru mencintai Allah.
Femona saat ini, anak-anak dibiarkan dalam pergaulan bebas
dan hanya didiamkan oleh orangtuanya. Padahal nanti akan ada pertanggung
awabannya bagi orangtua.
Allah berfirman dalam surat
Al Baqarah ayat 168
“Wahai seklaian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari
apa yang terdapat dibumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah syaitan, karena
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”
-- Wahai manusia makanlah yang ada dimuka bumi yang halal
dan thoyib, dan jangan mengikuti langkah-langkah syaitan. Syaitan itu adalah
musuh yang nyata bagimu.
-- Allah akan menyiapkan ganti yang lebih besar (kebaikan)
bagi yang menghindari hal-hal subhat.
- Kunci dalam keluarga
1. Meletakkan cinta kepada Allah diatas segalanya
2. Rizki yang halal dan Thoyib
Agar cinta dalam rumah tangga abadi, tidak ahanya di dunia
namun akan sampai di akhirat nanti, maka rizki yang diperoleh harus dijamin
halal dan thoyib sehingga akan membawa barokah. Dan mudah bagi Allah memberikan
rasa kenikmatan dan merasa kaya raya untuk hamba-Nya. Sehingga dengan memakan
makanan yang berasal dari rizki yang hlal dan thoyib, anggota keluarga akan
mudah diajak untuk berbuat kebaikan (menghafal qur’an, sholat dan lainnya)
karena kebarokahan rizki halal tersebut.
3. Jangan mengikuti langkah –langkah syaitan.
- Bagaimana menjaga cinta dengan sastra
Sastra yang dimaksud merupakan sastra yang penuh akhlakul
karimah. Sastra = adab. Yang sangat dekat dengan nilai-nilai pendidikan.
Dimana adab berasal dari bahasa arab.
Rasulullah bersabda
“Allah mengadabku (mendidik) diriku, maka akhlak ku menjadi
baik”
Sastra yang baik meliputi :
1. Indah
2. Beretika
Dalam rumah tangga yang harmonis harus bisa beretika dan
bersastra. Misalnya dalam berbicara dengan memilih kata-kata yang beretika dan
indah/baik sehingga akan menjadi ungkapan atau perkataan yang baik pula.
Syaikh muhammad
"Salah satu fungsi sastra adalah utk melunakkan
hati"
--- terutama hati2 yang keras, perlu membaca sastra.
> Sastra yg bercahaya al qur'an adalah sastra yang mengikuti
al qur'an.
> Sastra terkait dg kata2, yg membentuk anak, dan mencerminkan
bangsa.
Alloh memberikan tuntunan kita untuk berkata-kata, dalam Surat Ibrahim ayat 24-27 :
24.
Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat
yang baik seperti pohon yang baik,
akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit,
25.
Pohon itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya.
Dan Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat.
26.
Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk,
yang telah dicabut akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak)
sedikit pun.
27. Allah meneguhkan (iman) orang-orang
yang beriman dengan ucapan yang teguh dalam kehidupan di dunia dan di akhirat dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan berberbuat apa yang Dia kehendaki.
*Kalimat yg baik seperti pohon yang baik, akarnya kokoh dan
kuat.
Untuk itu dalam hal berbicara dengan anak kita harus menggunakan
kata, pilihan diksi yangg baik untuk menciptakan anak yang beradab berakhlakul karimah.
*Perumpaan kalimat yg buruk itu seperi pohon yang dicabut
seakar2nya yang akan tumbang dan lama-lama akan mati dan membusuk. Allah selalu menetapkan perkataan orang-orang beriman yang tetap dan kokoh di dunia dan
akhirat.
- Dasar mencintai
1. Karena melaksakan perintah Alloh.
2. Dalam mempratekkan cinta itu sesuai dengan koridor Alloh
dan RasulNya.
Mencintai krn Alloh, maka membencipun krn Alloh.
Bukan benci orangnya melainkan benci sifatnya misal
maksiatnya dan tetap menghormati karena manusia ciptaan Alloh.
Kajian Ikadi, 11 Januari 2015
@lusirokhmay
Tidak ada komentar:
Posting Komentar