"Ya Allah bereskanlah agamaku yang mana agama itu menjadi pokok urusan bagiku. Bereskan urusan duniaku yang menjadi tempat hidupku. Dan bereskanlah pula urusan akhiratku yang mana akhirat itu tempat negri kembaliku. Jadikan hidupku itu hanya untuk menambah kebaikan. Dan jadikan pula kematian bagiku hanya tempat untuk istirahat dari berbuat jahat"

Kamis, 08 Desember 2011

Sekedar Pengingat Diri

    Kadang aku mengeluh, aku ini tak seberuntung anak lain. bertanya dalam hati " kenapa aku harus seperti ini, harus seperti itu dan kenapa begini". meskipun begitu aku ingin terlihat bahagia didepan banyak orang, bukan berarti aku sombong tapi karena aku tak ingin orang lain tahu apa yang terjadi pada diri ini. cukup Allah sajalah yang tau semuanya.
    Kadang berat banget, karena mereka tak mengerti. mereka tak tahu apa yang aku rasakan, tapi ini lebih baik. biarlah orang anggap aku ini orang yg egois dari pada aku suka menggumbar keluh kesahku. dan biarlah mereka melihat kebahagiaannya saja karena aku tak ingin berbagi untuk hal yang tak perlu oranglain ketahui. yah, hal sepele buat orang lain dan menjadi hal penting bagiku.karena aku tak mau menyusahkan mereka.
    Tapi dikejauhan ada seseorang yang selalu mengerti, ya dia seorang ibu yang selalu mengerti akan perasaan yang dirasakan anaknya. seringan apapun itu ibu tahu semuanya tanpa aku harus mengatakannya. kini aku tinggal jauh dari Beliau, ketika aku pulang kekampung ibu selalu bilang, "nak,kadang ibu makan terasa gak enak". dalam hati aku hanya bisa bilang maaf ibu aku tak bisa bercerita. dirimu begitu berharga, aku hanya ingin Kau melihat diri ini selalu bahagia, nyaman dengan semuanya. tapi ya itulah perasaan seorang ibu, tak bisa dibohongin.
    Aku selalu bilang pada diri sendiri, "aku lahir di dunia untuk bisa mandiri, bisa membahagiakan dan mensejahterakan semua orang jadi anggaplah kesedihan, keacuhan, ketidakpedulian orang-orang sebagai penyemangat untuk terus lebih baik". aku tak pernah ikut campur urusan orang lain, dan tak ingin tahu kecuali orang tersebut yang ingin berbagi denganku. bukan karena aku angkuh, karena aku menjaga sikap toleransi, dan hanya sebatas saran yang bisa aku beri.
    Pasti semua setuju, hal yang paling menentramkan adalah tinggal bersama orang-orang yang selalu mengasihi kita dan mengerti kita dengan setulus hati. tapi ketika harus berada ditengah-tengah orang yang terpaksa menerima kita itu memang sulit rasanya. bahkan hari-haripun terasa begitu lama karena kita tak tenang. kegiatan kita terbatas, mau ngapain aja tak nyaman. dan tentunya ketika kelelahan melanda diri pengen istirahat, tiduran sepuasnya tapi... bla bla. itu rasa dan unek-unek ketika berada ditengah-tengah mereka.
    Namun, bawalah keadaan itu sesantainya, nikmati saja setiap liku perjalanan. lakukan apa yang ingin kamu lakukan, karena itu hak mu. lakukan hal yang baik, jangan bercerita tetang diri sendiri apalagi membanggakan diri sendiri pada mereka. hargai mereka dan sebisa mungkin jangan membencinya. memang sulit hari demi hari selalu dilalui bersama orang-orang seperti itu, tapi lama kelamaan hal itu akan mendewasakan dirimu. kita dewasa bukan karena umur tapi karena lingkungan yang mengajari kita, dan kita harus pandai memaknai setiap kejadian. keadaan dan situasi yang gak bikin mood baik, atasi itu dengan aktivitas kesukaanmu, ato lebih baik jika kamu baca buku yang berisi motivasi-motivasi so dirimu gak terpuruk dan stress gara-gara hal itu.
    Karena tak penting juga terlalu memikirkan orang yang acuh dan tak perduli ma kita. mungkin bahasa kasarny "ngapain juga kita memikirkan mereka", ya itu benar tapi tak selalu. karena jika mereka butuh bantuan kita juga tetep harus membantu. biarlah acuh dan ketidakpedulian ada pada mereka tapi jangan pada kita. dendam itu sifat yang dibenci Allah, jd berbaiksangkalah pada sesamamu. mereka acuh, mereka tak peduli jangan kau cari alasannya pada mereka tapi carilah sebabnya pada dirimu sendiri. positive thingking ajalah...
    Semua itu butuh proses, dan mungkin seperti inilah proses kita untuk menjadi dewasa yang berkualitas. semakin baik tidakan dan sikap semakin baik pula kepribadian kita. tapi mungkin masih ada unek-unek sakit hati, entah omongan langsung ataupun tidak langsug. ya, balik lagi perbaiki diri sendiri anggap itu kritikan. jadilah orang yang suka menerima kritik apalagi saran. itu sangat membangun buat perbaikan kualitas diri kita sendiri.
    Dalam keadaan sulit aku selalu mengingat "Allah tidak akan memberikan beban melampaui batas kemampuan setiap hambanya" jadi aku pecaya, aku pasti bisa. meskipun airmata selalu menetes, ketika lelah ini bersua. lalu " Allah bersama sesuai prasangka hambanya", nah disni motivasi ku untuk sellau berpikir positif, terus semangat, selalu berdoa dan yakin. dan pesan dari ibu tercintaku, "sabar ya nak, sekarang prihatin dulu insyaAllah apa yang kamu cita-citakan tercapai. sabar dan sholat". bahkan ada pepatah mengatakan, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. sebenernya masih bnayak motivasi-motivasi yang baik buat sugesti diri kita, jadikan itu penyemangat dan diingat. jadi ketika kemalasan, kesdihan sedang membayangi hidup insyaAllah semua terlewati dengan penuh rasa kesyukuran dalam hidup kepada Sang Maha Kuasa. rasakan benci dan sayang sewajarnya saja karena kita tak pernah tahu sampai kapan kita masih diberi kesempatan untuk bersama-sama mereka dan tinggalkan kesan terbaik setelah kamu tiada nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar